Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko mengatakan penguatan infrastruktur riset dan pemanfaatannya yang bersifat platform terbuka bagi semua pihak dilakukan untuk meningkatkan daya saing Indonesia di kancah global.

"Kehadiran berbagai infrastruktur riset serta sumber daya manusia unggul yang ada di BRIN harus terus dapat dimanfaatkan oleh seluruh pihak di Indonesia, sekaligus ini akan mampu meningkatkan posisi Indonesia di tengah kancah global dan sekaligus juga mampu meningkatkan kemampuan Indonesia untuk berkompetisi secara ekonomi di masa depan," kata Handoko dalam acara virtual peringatan setahun BRIN di Jakarta, Kamis.

Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 33 Tahun 2021 yang dilansir pada 28 April 2021 menjadi titik awal pembentukan BRIN. Selanjutnya, perpres tersebut direvisi dengan penggantinya, Perpres Nomor 78 Tahun 2021 tentang BRIN.

Pembentukan BRIN diharapkan bisa meningkatkan produktivitas riset dan inovasi untuk meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di tengah kompetisi dunia.

"Tantangan akan semakin besar, sejalan dengan semakin banyaknya tanggung jawab dan harapan kepada BRIN, yaitu bagaimana BRIN bisa meningkatkan produktivitas riset dan inovasi untuk meningkatkan daya saing bangsa Indonesia di tengah kompetisi global," ujarnya.

Handoko menuturkan usia satu tahun BRIN harus dimaknai dengan BRIN mampu berinteraksi dengan seluruh lapisan masyarakat, baik akademisi, industri, periset, bahkan individu. Untuk itu, BRIN akan terus memperkuat kolaborasi riset baik dengan komunitas dalam maupun luar negeri.

Salah satu fasilitas riset yang terbaru untuk mendukung penelitian pangan halal di Indonesia telah dibangun BRIN di Kecamatan Playen, Kabupaten Gunung Kidul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dan diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin pada 22 April 2022, sebagai laboratorium rujukan riset halal Indonesia.

Handoko menuturkan seluruh fasilitas dan infrastruktur riset yang saat ini berada di bawah manajemen BRIN disiapkan untuk bisa dipakai bersama-sama dan menjadi salah satu basis utama untuk memperkuat kolaborasi antara berbagai pihak bersama BRIN.

Penggunaan infrastruktur yang bersifat platform terbuka tersebut merupakan strategi dasar BRIN untuk memperkuat riset dan inovasi di Indonesia di mana BRIN menjadi fasilitator dan pengungkit (enabler) yang utama.