Banjarmasin (ANTARA) - Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Banjarmasin, Kalimantan Selatan menggandeng Universitas Lambung Mangkurat (ULM) untuk mengedukasi konsumen terkait pangan sehat bebas bahan berbahaya.

"Ini sebagai langkah BPOM untuk bersama-sama membangun cara mempromosikan obat dan makanan yang bertanggung jawab sesuai ketentuan," kata
Kepala Balai Besar POM di Banjarmasin Leonard Duma di Banjarmasin, Kamis.

Baca juga: Ahli nutrisi sebut perbanyak protein untuk hindari makanan tidak sehat

Untuk itu, BPOM terus menggerakkan berbagai pemangku kepentingan guna mendukung pelaksanaan tugas dan program yang digulirkan, mengingat tantangan ke depan semakin kompleks.

Kerja sama yang dijalin, kata Leonard, salah satu dari tiga strategi pemberantasan obat dan makanan yang diusung BPOM Banjarmasin, yaitu pencegahan, intensifikasi pengawasan dan penindakan.

Menurut dia, penindakan dilakukan jika terjadi tindak kejahatan secara sengaja. Namun, sebelum itu terjadi, BPOM menggiring upaya pertama, yakni pencegahan melalui pembentukan kader-kader keamanan obat dan makanan. Selain itu, pemberdayaan masyarakat bersama dengan semua unsur melalui komunitas, informasi dan edukasi.

Baca juga: Kelebihan nutrisi saat sahur dan berbuka puasa picu penyakit metabolik

Baca juga: Reisa: Konsumsi makanan sehat dan bergizi saat berpuasa


Langkah berikutnya, bimbingan teknis kepada pelaku usaha obat dan makanan agar mereka memahami cara produksi, distribusi obat dan makanan yang baik.

Sementara itu, Rektor ULM Prof Sutarto Hadi mengatakan kerja sama itu merupakan langkah ULM menciptakan sinergi dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan melalui kolaborasi dengan berbagai sektor pemerintahan sebagai mitra sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi.

"Ini bentuk dukungan ULM terhadap upaya BPOM memberantas obat dan makanan berbahaya serta meningkatkan kecerdasan konsumen dan pemberdayaan masyarakat," tuturnya.