WHO: Pasien Ebola kedua meninggal di RD Kongo barat laut
27 April 2022 17:45 WIB
Foto yang diabadikan pada 21 Maret 2021 ini menunjukkan seorang tenaga kesehatan mendisinfeksi pusat perawatan Ebola setempat di Provinsi Kivu Utara, Republik Demokratik (RD) Kongo timur laut. (Xinhua/Alain Uaykani)
Jakarta (ANTARA) - Republik Demokratik (RD) Kongo melaporkan kasus kedua Ebola di wilayah barat laut negara itu setelah mengumumkan wabah Ebola baru pada akhir pekan, seperti dikonfirmasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (26/4).
"Otoritas kesehatan di RD Kongo mengonfirmasi kasus kedua Ebola di Mbandaka pada 25 April. Wanita berusia 25 tahun yang kini sudah meninggal itu mulai menunjukkan gejala 12 hari sebelumnya," cuit kantor regional WHO untuk Afrika di Twitter.
Cuitan itu menambahkan bahwa kasus kedua tersebut adalah adik ipar pasien kasus pertama, yang juga telah meninggal.
RD Kongo mengumumkan wabah virus Ebola ke-14 pada 23 April setelah satu kasus terkonfirmasi dilaporkan di Mbandaka, sebuah kota di Provinsi Equateur.
Pasien tersebut, seorang pria berusia 31 tahun, mulai menunjukkan gejala pada 5 April, dan setelah lebih dari satu pekan dirawat di rumah mencari pengobatan di fasilitas kesehatan setempat. Pada 21 April, dia dirawat di pusat perawatan Ebola untuk perawatan intensif, tetapi kemudian meninggal pada hari itu juga.
Otoritas kesehatan bekerja secara intens untuk memantau orang-orang yang melakukan kontak dengan dua pasien meninggal tersebut, kata WHO.
RD Kongo saat ini sedang dilanda wabah Ebola yang ke-14 sejak 1976. Sejak 2018 saja, wabah saat ini merupakan wabah keenam, kejadian paling sering dalam sejarah penyakit Ebola di negara itu.
"Otoritas kesehatan di RD Kongo mengonfirmasi kasus kedua Ebola di Mbandaka pada 25 April. Wanita berusia 25 tahun yang kini sudah meninggal itu mulai menunjukkan gejala 12 hari sebelumnya," cuit kantor regional WHO untuk Afrika di Twitter.
Cuitan itu menambahkan bahwa kasus kedua tersebut adalah adik ipar pasien kasus pertama, yang juga telah meninggal.
RD Kongo mengumumkan wabah virus Ebola ke-14 pada 23 April setelah satu kasus terkonfirmasi dilaporkan di Mbandaka, sebuah kota di Provinsi Equateur.
Pasien tersebut, seorang pria berusia 31 tahun, mulai menunjukkan gejala pada 5 April, dan setelah lebih dari satu pekan dirawat di rumah mencari pengobatan di fasilitas kesehatan setempat. Pada 21 April, dia dirawat di pusat perawatan Ebola untuk perawatan intensif, tetapi kemudian meninggal pada hari itu juga.
Otoritas kesehatan bekerja secara intens untuk memantau orang-orang yang melakukan kontak dengan dua pasien meninggal tersebut, kata WHO.
RD Kongo saat ini sedang dilanda wabah Ebola yang ke-14 sejak 1976. Sejak 2018 saja, wabah saat ini merupakan wabah keenam, kejadian paling sering dalam sejarah penyakit Ebola di negara itu.
Pewarta: Xinhua
Editor: Desi Purnamawati
Copyright © ANTARA 2022
Tags: