Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Indonesia berpandangan konflik antar-ASEAN tidak perlu dibawa ke forum Perserikatan Bangsa Bangsa, sebaliknya itu harus menjadi urusan internal ASEAN, demikian Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Indonesia Djoko Suyanto di Nusa Dua, Selasa siang.
Pertemuantingkat pejabat senior dan menteri luar negeri negara ASEAN memang mulai mengerucut kepada penciptaan dokumen kesepakatan pada beberapa hal, di antaranya penyelesaian konflik intra-ASEAN seperti krisis perbatasan Kamboja-Thailand yang menurut Djoko akan dibahas besok.
"Ada format mekanisme yang disepakati bersama dan ini jadi panduan. Sudah diamati dan diakui PBB sehingga penyelesaian konflik di dalam ASEAN jadi urusan internal ASEAN saja," kata Djoko.
Suyanto menjadi anggota delegasi Indonesia dalam KTT Ke-19 ASEAN pada 17-19 November nanti. Delegasi Indonesia akan dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sebagaimana kesembilan negara lain ASEAN yang juga dipimpin kepala negara atau kepala pemerintahan.
Suyanto menyatakan, ada delapan agenda terkait politik dan pertahanan yang dibahas dalam pertemuan di tingkat pejabat senior dan menteri luar negeri. "Sejauh ini baik-baik saja dan semoga terus lancar," katanya.
Khusus tentang senjata nuklir yang jadi materi pokok pada pertemuan khusus di tingkat pejabat senior dan menteri luar negeri, Suyanto menyatakan perundingan dengan lima negara pemilik senjata nuklir sedang berjalan.
"Percepatannya luar biasa. Nanti akan berujung pada pemberlakuan perjanjian hukum yang mengikat, namun terlebih dahulu harus disepakati di antara negara-negara ASEAN," katanya.(*)
A037/C003
Djoko Suyanto: Tak perlu dibawa ke PBB
15 November 2011 11:11 WIB
Sampai kini Thailand dan Kamboja masih terlibat perang dingin mengikuti hubungan buruk mereka sejak merebaknya konflik perbatasan kedua negara. (AFP)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011
Tags: