Jakarta (ANTARA) - Perusahaan-perusahaan China dan Malaysia menandatangani perjanjian investasi atau kerja sama strategis untuk 11 proyek yang melibatkan perdagangan, industri, dan logistik lintas perbatasan di Nanning, ibu kota Daerah Otonom Etnis Zhuang Guangxi, China selatan.

Kesepakatan mengenai peningkatan kerja sama bilateral tersebut ditandatangani pada Selasa (26/4) di acara Malaysia-China (Guangxi) Investment Forum dan perayaan peringatan 10 tahun inisiatif "Dua Negara, Taman Kembar" antara China dan Malaysia.

Sheng Qiuping, asisten menteri di Kementerian Perdagangan China, mengatakan bahwa China siap bekerja sama dengan Malaysia untuk menerapkan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (Regional Comprehensive Economic Partnership/RCEP) dan mempromosikan pemulihan ekonomi regional.

Lim Ban Hong, Wakil Menteri Perindustrian dan Perdagangan Internasional Malaysia, mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan dari kedua negara itu harus memanfaatkan platform "Dua Negara, Taman Kembar" dengan baik dan memanfaatkan keuntungan besar dari RCEP.

Dalam konteks "Dua Negara, Taman Kembar" antara China dan Malaysia, dua kawasan industri diluncurkan pada April 2012. Area konstruksi Kawasan Industri Qinzhou China-Malaysia diperluas hingga 25 km persegi, dan lebih dari 200 proyek telah rampung di sana, dengan total investasi menembus angka 190 miliar yuan (1 yuan = Rp2.203).

Kawasan Industri Kuantan Malaysia-China seluas 9 km persegi itu telah menarik total investasi lebih dari 40 miliar yuan untuk proyek-proyek yang telah dikontrak dan menciptakan hampir 20.000 lapangan kerja lokal.