Peluang Susanto-Irene persembahkan emas menipis
15 November 2011 07:53 WIB
Pecatur ganda campuran Indonesia GM Susanto Megaranto (kiri) dan WGM Irene Kharisma Sukandar ( kedua kiri) melawan pasangan Pecatur Thailand Hansing Saphong dan Taweesupmun Chanida pada pertandingan babak pertama Kelas ganda campuran di SEA Games XXVI di Pelambang, Sumatera Selatan, Sabtu ( 12/11). GM Susanto Megaranto dan WGM Irene Kharisma Sukandar mengalahkan pasangan Pecatur Thailand dengan poin 2-0. (FOTO ANTARA/Basrul Haq)
Palembang (ANTARA News) - Peluang pecatur GM Susanto Megaranto (2537) dan WGM Irene Kharisma Sukandar (2350) mempersembahkan medali emas dari nomor pasangan campuran untuk kontingen Indonesia semakin menipis setelah pada babak ketiga kalah 0,5-1,5 dari pasangan Malaysia IM Lim Yee-Weng (2253) dan WFM Nur Najiha Hisham (1867).
Pada pertandingan yang berlangsung di Hotel Swarna Dwipa Palembang, Senin, Susanto di luar dugaan dikalahkan Lim Yee Weng yang berpredikat master internasional, sementara Irene hanya bermain remis dengan Nur Najiha Hisham yang baru berpredikat master FIDE.
Pada babak kedua yang berlangsung Minggu (13/11), Susanto-Irene juga menyerah 0,5-1,5 dari pasangan Filipina GM Oliver Barbosa (2571) dan WIM Catharine Perena (2083), sementara pada babak pertama (Sabtu, 12/11) menang 2-0 atas pasangan Thailand, Saphong Hansing (1886) dan Chanida Taweesupmun (1826).
Dengan hasil tersebut, peluang Susanto-Irene untuk mewujudkan target medali emas dari nomor pasangan campuran sangat tipis.
Hingga babak ketiga, keduanya baru mengumpulkan tiga angka kemenangan. Posisi teratas ditempati pasangan Vietnam GM Dao Thien Hai (2505) dan WGM Nguyen Thi Thanh An (2300) dengan 5,5 angka kemenangan, diikuti pasangan Malaysia (Lim Yee Weng-Nur Najiha Hisham) dan Filipina (Oliver Barbosa-Catharine Perena) yang sama-sama mengumpulkan 3,5 angka kemenangan.
Di nomor catur buta, dua pecatur Indonesia IM Dede Liu (2375) dan IM Tirta Chandra Purnama (2384) juga masih tertinggal dibanding pecatur dari negara lain. Dari enam babak yang telah dimainkan, Tirta untuk sementara berada di posisi keempat dari 10 peserta dengan 3,5 angka kemenangan, sementara Dede di posisi kelima dengan 2,5 angka kemenangan.
Sedangkan di nomor catur ASEAN, kondisi Taufik Halay juga tidak jauh berbeda dibanding rekan-rekannya. Dari dua kali bertanding, Taufik baru mengumpulkan 0,5 angka kemenangan hasil dari sekali remis dan sekali kalah.
Ia masih tertahan di posisi kelima dari lima peserta, sementara posisi teratas untuk sementara ditempati Kongswee Uaychai dari Thailand dengan 2 angka kemenangan.
Menanggapi hasil tersebut, manajer tim catur Indonesia, Rikardo mengaku sangat kecewa.
"Saya rasa ini soal mental. Sepertinya mental anak-anak tidak dalam keadaan benar-benar siap, belum memiliki mental juara," ujar dia.
Ketika ditanya soal target dua medali emas yang dicanangkan sebelum SEA Games ke-26 berlangsung, ia mengaku berharap target itu masih dapat dicapai melalui nomor lain.
"Pada awalnya kita memang menargetkan Susanto-Irene dapat meraih medali emas melalui nomor pasangan campuran, tapi karena tidak terwujud kita berharap target medali masih bisa dipenuhi melalui nomor lain," kata Rikardo.
Cabang catur memperebutkan sembilan set medali dari nomor pasangan campuran, catur buta, catur ASEAN, catur standar perseorangan putra dan putri, catur cepat putra dan putri, serta nomor catur kilat putra dan putri.
(R014)
Pada pertandingan yang berlangsung di Hotel Swarna Dwipa Palembang, Senin, Susanto di luar dugaan dikalahkan Lim Yee Weng yang berpredikat master internasional, sementara Irene hanya bermain remis dengan Nur Najiha Hisham yang baru berpredikat master FIDE.
Pada babak kedua yang berlangsung Minggu (13/11), Susanto-Irene juga menyerah 0,5-1,5 dari pasangan Filipina GM Oliver Barbosa (2571) dan WIM Catharine Perena (2083), sementara pada babak pertama (Sabtu, 12/11) menang 2-0 atas pasangan Thailand, Saphong Hansing (1886) dan Chanida Taweesupmun (1826).
Dengan hasil tersebut, peluang Susanto-Irene untuk mewujudkan target medali emas dari nomor pasangan campuran sangat tipis.
Hingga babak ketiga, keduanya baru mengumpulkan tiga angka kemenangan. Posisi teratas ditempati pasangan Vietnam GM Dao Thien Hai (2505) dan WGM Nguyen Thi Thanh An (2300) dengan 5,5 angka kemenangan, diikuti pasangan Malaysia (Lim Yee Weng-Nur Najiha Hisham) dan Filipina (Oliver Barbosa-Catharine Perena) yang sama-sama mengumpulkan 3,5 angka kemenangan.
Di nomor catur buta, dua pecatur Indonesia IM Dede Liu (2375) dan IM Tirta Chandra Purnama (2384) juga masih tertinggal dibanding pecatur dari negara lain. Dari enam babak yang telah dimainkan, Tirta untuk sementara berada di posisi keempat dari 10 peserta dengan 3,5 angka kemenangan, sementara Dede di posisi kelima dengan 2,5 angka kemenangan.
Sedangkan di nomor catur ASEAN, kondisi Taufik Halay juga tidak jauh berbeda dibanding rekan-rekannya. Dari dua kali bertanding, Taufik baru mengumpulkan 0,5 angka kemenangan hasil dari sekali remis dan sekali kalah.
Ia masih tertahan di posisi kelima dari lima peserta, sementara posisi teratas untuk sementara ditempati Kongswee Uaychai dari Thailand dengan 2 angka kemenangan.
Menanggapi hasil tersebut, manajer tim catur Indonesia, Rikardo mengaku sangat kecewa.
"Saya rasa ini soal mental. Sepertinya mental anak-anak tidak dalam keadaan benar-benar siap, belum memiliki mental juara," ujar dia.
Ketika ditanya soal target dua medali emas yang dicanangkan sebelum SEA Games ke-26 berlangsung, ia mengaku berharap target itu masih dapat dicapai melalui nomor lain.
"Pada awalnya kita memang menargetkan Susanto-Irene dapat meraih medali emas melalui nomor pasangan campuran, tapi karena tidak terwujud kita berharap target medali masih bisa dipenuhi melalui nomor lain," kata Rikardo.
Cabang catur memperebutkan sembilan set medali dari nomor pasangan campuran, catur buta, catur ASEAN, catur standar perseorangan putra dan putri, catur cepat putra dan putri, serta nomor catur kilat putra dan putri.
(R014)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
Tags: