Arus Mudik
Pustral UGM imbau pemudik matangkan persiapan hadapi kemacetan
27 April 2022 09:11 WIB
Sejumlah mobil melaju di ruas tol Boyolali-Solo di Banyudono, Boyolali, Jawa Tengah, Selasa (26/4/2022). Memasuki H-6 Hari Raya Idul Fitri 1443 H, ruas tol Boyolali-Solo terpantau mulai ramai lancar dengan kendaraan nomor polisi luar kota memasuki wilayah Boyolali. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho/aww.
Yogyakarta (ANTARA) - Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) Universitas Gadjah Mada (UGM), Arif Wismadi mengimbau para pemudik, khususnya yang menggunakan kendaraan pribadi mematangkan persiapan menghadapi kondisi macet di perjalanan.
"Pemudik harus melakukan persiapan mudik yang sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya," kata Arif saat dihubungi di Yogyakarta, Rabu.
Ia mengatakan momentum Lebaran 2022 diwarnai kebijakan pemerintah yang mengizinkan masyarakat untuk mudik disertai euforia transisi dari pandemi ke endemi.
Baca juga: Jangan panik jika mobil mogok saat mudik, ini yang harus Anda lakukan
Kondisi tersebut, menurut dia, membuat kepadatan arus lalu lintas tidak dapat dihindari. Apalagi, pemerintah memperkirakan jumlah pemudik nantinya tidak kurang dari 85 juta orang.
Secara umum, kata Arif, yang perlu dipersiapkan adalah kesiapan kendaraan, kondisi fisik pengemudi, kelengkapan dokumen perjalanan, dan pengetahuan daerah tujuan serta rute perjalanan.
Selain itu, ada persiapan tambahan, khususnya yang menggunakan kendaraan pribadi, yakni penyediaan logistik untuk antisipasi gridlock (kondisi macet total) berupa makanan dan minuman selama perjalanan, termasuk persediaan di tempat tujuan.
"Jangan sampai saat terjadi kemacetan parah pengemudi kelelahan dan tidak ada persediaan makan dan minum. Sebab, kelelahan dapat memicu risiko kecelakaan," ujar dia.
Ia meminta pemudik memastikan keterisian volume bahan bakar minyak (BBM) kendaraan selalu dalam kondisi cukup.
Kehabisan BBM di tengah arus mudik, menurut dia, secara otomatis akan mengganggu seluruh rangkaian kendaraan, sehingga berpeluang memicu kemacetan lebih parah.
Baca juga: Menko PMK: Persiapan rekayasa lalin efektif urai kemacetan arus balik
Baca juga: Peserta Mudik Aman Mudik Sehat Bersama BUMN Tahun 2022 padati GBK
"Setidaknya setengah kapasitas tangki selalu terisi untuk menghindari mogok di tengah kemacetan," kata dia.
Mengingat masih dalam masa pandemi, katanya, kondisi kesehatan tetap harus menjadi perhatian utama dengan tetap menjaga prokes di tempat makan, serta menjaga jarak dengan pengunjung di luar rombongan.
"Persingkat waktu di rest area untuk memberikan kesempatan pemudik lain. Jika memungkinkan pesan makanan dengan take away," ujarnya.
Tidak kalah penting, Arif berpesan agar setiap kendaraan setidaknya ada dua pengemudi yang siap bergantian, sehingga tidak kelelahan. "Jika lelah cari tempat istirahat yang aman, nyaman dan selamat," ucap dia.
"Pemudik harus melakukan persiapan mudik yang sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya," kata Arif saat dihubungi di Yogyakarta, Rabu.
Ia mengatakan momentum Lebaran 2022 diwarnai kebijakan pemerintah yang mengizinkan masyarakat untuk mudik disertai euforia transisi dari pandemi ke endemi.
Baca juga: Jangan panik jika mobil mogok saat mudik, ini yang harus Anda lakukan
Kondisi tersebut, menurut dia, membuat kepadatan arus lalu lintas tidak dapat dihindari. Apalagi, pemerintah memperkirakan jumlah pemudik nantinya tidak kurang dari 85 juta orang.
Secara umum, kata Arif, yang perlu dipersiapkan adalah kesiapan kendaraan, kondisi fisik pengemudi, kelengkapan dokumen perjalanan, dan pengetahuan daerah tujuan serta rute perjalanan.
Selain itu, ada persiapan tambahan, khususnya yang menggunakan kendaraan pribadi, yakni penyediaan logistik untuk antisipasi gridlock (kondisi macet total) berupa makanan dan minuman selama perjalanan, termasuk persediaan di tempat tujuan.
"Jangan sampai saat terjadi kemacetan parah pengemudi kelelahan dan tidak ada persediaan makan dan minum. Sebab, kelelahan dapat memicu risiko kecelakaan," ujar dia.
Ia meminta pemudik memastikan keterisian volume bahan bakar minyak (BBM) kendaraan selalu dalam kondisi cukup.
Kehabisan BBM di tengah arus mudik, menurut dia, secara otomatis akan mengganggu seluruh rangkaian kendaraan, sehingga berpeluang memicu kemacetan lebih parah.
Baca juga: Menko PMK: Persiapan rekayasa lalin efektif urai kemacetan arus balik
Baca juga: Peserta Mudik Aman Mudik Sehat Bersama BUMN Tahun 2022 padati GBK
"Setidaknya setengah kapasitas tangki selalu terisi untuk menghindari mogok di tengah kemacetan," kata dia.
Mengingat masih dalam masa pandemi, katanya, kondisi kesehatan tetap harus menjadi perhatian utama dengan tetap menjaga prokes di tempat makan, serta menjaga jarak dengan pengunjung di luar rombongan.
"Persingkat waktu di rest area untuk memberikan kesempatan pemudik lain. Jika memungkinkan pesan makanan dengan take away," ujarnya.
Tidak kalah penting, Arif berpesan agar setiap kendaraan setidaknya ada dua pengemudi yang siap bergantian, sehingga tidak kelelahan. "Jika lelah cari tempat istirahat yang aman, nyaman dan selamat," ucap dia.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022
Tags: