Presiden: ekonomi Indonesia dipercaya dunia
14 November 2011 20:55 WIB
APEC CEO Summit Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menjawab pertanyaan para peserta APEC CEO Summit didampingi moderator Michael Oreskes (AP) pada Sabtu (12/11) di Honolulu, Hawaii, Amerika Serikat. (FOTO ANTARA)
Honolulu (ANTARA news) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menegaskan bahwa dunia saat ini memiliki kepercayaan tinggi terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia.
Presiden mengemukakan hal itu dalam konferensi pers yang digelar untuk menjelaskan hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di Honolulu, Kepulauan Hawaii, Minggu malam waktu setempat atau Senin sore waktu Indonesia bagian barat.
"Kepercayaan itu disampaikan oleh kalangan bisnis terkemuka Amerika Serikat dalam pertemuan APEC CEO Summit 2011, antara lain dari Freeport McMoran, Cargil, Caterpillar, dan Procter & Gamble," kata Kepala Negara.
Dalam acara sarapan bersama dengan Presiden Yudhoyono juga disampaikan pandangan positif terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia dan mereka menyampaikan niat mereka untuk menambah investasi.
"Melihat `performance` ekonomi Indonesia dan dibicarakan di mana-mana, nampaknya banyak sahabat, partner-partner kerja sama yang sudah berinvestasi di Indonesia ingin meningkatkan dan yang belum ingin investasi bekerja sama," tuturnya.
Menurut Presiden, hal tersebut harus dipandang sebagai peluang untuk memobilisasi modal yang tidak boleh disia-siakan.
"Mereka memiliki kepercayaan tinggi terhadap ekonomi Indonesia. Ini modal karena kalau dunia sudah tidak percaya pada ekonomi suatu negara maka opsinya tentu tidak banyak," ujarnya.
Meski demikian, Kepala Negara menyatakan, kesempatan pertama untuk memobilisasi modal pembangunan tetap akan diberikan kepada para pemodal dalam negeri, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Apabila masih terjadi kekurangan modal, kata Presiden, maka kemitraan dengan negara-negara sahabat bisa dijadikan opsi dengan persyaratan mendatangkan manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat.
Di antara perusahaan terkemuka AS yang sudah menyatakan niat menambah investasi adalah Freeport-McMoran senilai 10 miliar dolar AS, Caterpillar, dan Cargil.
(T.D013/E011)
Presiden mengemukakan hal itu dalam konferensi pers yang digelar untuk menjelaskan hasil Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-19 Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di Honolulu, Kepulauan Hawaii, Minggu malam waktu setempat atau Senin sore waktu Indonesia bagian barat.
"Kepercayaan itu disampaikan oleh kalangan bisnis terkemuka Amerika Serikat dalam pertemuan APEC CEO Summit 2011, antara lain dari Freeport McMoran, Cargil, Caterpillar, dan Procter & Gamble," kata Kepala Negara.
Dalam acara sarapan bersama dengan Presiden Yudhoyono juga disampaikan pandangan positif terhadap perkembangan ekonomi di Indonesia dan mereka menyampaikan niat mereka untuk menambah investasi.
"Melihat `performance` ekonomi Indonesia dan dibicarakan di mana-mana, nampaknya banyak sahabat, partner-partner kerja sama yang sudah berinvestasi di Indonesia ingin meningkatkan dan yang belum ingin investasi bekerja sama," tuturnya.
Menurut Presiden, hal tersebut harus dipandang sebagai peluang untuk memobilisasi modal yang tidak boleh disia-siakan.
"Mereka memiliki kepercayaan tinggi terhadap ekonomi Indonesia. Ini modal karena kalau dunia sudah tidak percaya pada ekonomi suatu negara maka opsinya tentu tidak banyak," ujarnya.
Meski demikian, Kepala Negara menyatakan, kesempatan pertama untuk memobilisasi modal pembangunan tetap akan diberikan kepada para pemodal dalam negeri, termasuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
Apabila masih terjadi kekurangan modal, kata Presiden, maka kemitraan dengan negara-negara sahabat bisa dijadikan opsi dengan persyaratan mendatangkan manfaat sebesar-besarnya bagi rakyat.
Di antara perusahaan terkemuka AS yang sudah menyatakan niat menambah investasi adalah Freeport-McMoran senilai 10 miliar dolar AS, Caterpillar, dan Cargil.
(T.D013/E011)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011
Tags: