Honolulu (ANTARA News) - Indonesia menyampaikan kebijakan yang dianut dalam bidang energi kepada 21 negara anggota Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) pada pertemuan puncak ke-19 di Honolulu, Kepulauan Hawaii.

Menurut Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam konferensi pers mengakhiri kunjungan kerja di Honolulu, Minggu malam atau Senin sore waktu Indonesia bagian barat, Presiden Amerika Serikat Barack Obama memintanya untuk menyampaikan pandangan tentang ketahanan dan efisiensi energi pada pertemuan para pemimpin negara anggota APEC.

"Saya sampaikan policy yang telah, sedang, dan akan terus kita lakukan kedepan agar Indonesia menjadi bagian untuk menjamin energy security dan energy efficiency," ujarnya.

Kepala Negara di hadapan para pemimpin negara anggota APEC mengisahkan kesuksesan Indonesia mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dengan cara konversi penggunaan minyak tanah ke penggunaan elpiji.

Selain lebih ramah lingkungan, menurut Presiden, konversi tersebut telah membuka industri tabung elpiji senilai 2,5 miliar dolar AS yang menyerap 40 ribu tenaga kerja.

Indonesia juga menyampaikan kebijakan untuk terus melakukan diversifikasi energi guna mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil dan mencari peluang baru untuk menggali potensi sumber yang lebih ramah lingkungan seperti panas bumi.

Untuk itu, Presiden dalam pertemuan puncak pemimpin negara angoota APEC menawarkan kerjasama untuk melakukan eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam di Indonesia.

"Maka harapan saya, mari kerja sama di bidang teknologi dan investasi sehingga bisa memproduksi lebih banyak lagi," ujarnya.

Indonesia, lanjut Presiden, juga berkomitmen untuk terus melakukan penataan subsidi yang tidak tepat sasaran dan berpotensi untuk mencemari lingkungan dengan cara mengurangi penggunaan bahan bakar fosil.

Diversifikasi sumber energi yang dilakukan oleh Indonesia, menurut Presiden, dilakukan sejalan dengan perkembangan ekonomi yang terus tumbuh di Indonesia.

(D013)