Palembang (ANTARA News) - Petenis nasional Christopher Rungkat mengeluhkan larangan kendaraan yang membawa atlet memasuki gerbang Kompleks Olahraga Jakabaring karena alasan kawasan bebas polusi (go green).

"Mobil yang membawa saya sudah memakai stiker T1, yang menandakan bisa masuk ke mana-mana, tetapi dilarang masuk lewat gerbang depan, dan disuruh melalui gerbang belakang," ujar petenis peringkat 439 tersebut.

Namun di gerbang belakang pun ternyata ditolak dan diminta kembali ke gerbang depan, tambah petenis yang akrab disapa Christo itu.

"Saya sampai bilang, awas kalau gara-gara ini saya sampai terlambat di tempat pertandingan. Akhirnya saya dibawa naik ambulans," katanya.

Petenis yang sudah berkali-kali tampil di ajang internasional tersebut mengeluhkan semrawutnya pengaturan kendaraan di dalam kawasan Jakabaring.

"Seharusnya disediakan kendaraan khusus bagi atlet, tidak dicampur dengan pengguna lainnya, dan selalu ada kendaraan yang siap sedia sehingga kami tidak perlu menunggu, atau paling tidak ada jadwal tertentu kapan kendaraan akan datang," katanya menyesalkan.

Ia juga mengeluhkan sejumlah kendaraan tertentu yang bebas keluar masuk kawasan yang katanya tidak boleh dimasuki kendaraan berbahan bakar bensin tersebut.

"Sepertinya jadi kebalik-balik, kendaraan yang membawa atlet malah dilarang masuk sedangkan mereka bebas keluar masuk," katanya.

Meski dinyatakan tertutup bagi kendaraan berbahan bakar bensin, kenyataannya Kompleks Olahraga Jakabaring yang menjadi pusat penyelenggaraan SEA Games 2011 kerap dilalui mobil-mobil dengan kawalan, kendaraan milik media tertentu dan sejumlah sepeda motor.

(F005/T010)