Nusa Dua, Bali (ANTARA News) - Belasan kepala negara, kepala pemerintahan, atau pejabat negara setingkat akan hadir pada KTT ASEAN, KTT Asean Plus dengan negara-negara mitra, dan KTT Asia Timur. Yang terakhir ini menjadi cukup istimewa karena dua negara besar menjadi peserta untuk pertama kali, Amerika Serikat dan Rusia.

Agenda persidangan mulai dari tahap pertemuan pejabat senior, pertemuan menteri-menteri luar negeri, hingga pertemuan puncak sudah disusun dan sebagian sedang dalam pelaksanaan. Semuanya akan bermuara pada produk bernama Deklarasi Bali, yang berkomposisi pada berbagai hal strategis di Kawasan Asia Tenggara, Asia-Pasifik, bahkan global.

Lazim terjadi, akan ada makan malam kenegaraan di mana kepala negara tuan rumah akan menjadi pengundang. Kali ini juga begitu, Presiden Susilo Yudhoyono dan Ibu Negara Ani Yudhoyono akan menjadi tuan rumah makan malam kenegaraan di Bali Nusa Dua Convention Centre (BNDCC), pada pukul 20.00 hingga 22.00 WITA.

Karena ini adalah makan malam kenegaraan, maka segala sesuatunya harus sempurna. Mulai dari aspek keamanan, alur acara, menu masakan, personel pelaku, hingga protokoler. Di sinilah kemudian penting dlakukan simulasi dan simulasi, termasuk simulasi rangkaian mobil dan kendaraan pendukung serta pengawal.

Pada sisi ini, tugas dan peran itu dipercayakan pada Pasukan Pengamanan Presiden Markas Besar TNI. Yang menonjol adalah kehadiran kompi Korps Musik serta Kompi Pasukan Kehormatan serta regu pasukan berpedang. Yang terakhir ini akan menjadi "pagar bagus" menuju tempat di mana Yudhoyono dan Ibu Negara akan berdiri menyambut tamunya satu demi satu.

Korps Musik, setelah diberi aba-aba, akan memainkan komposisi musik penyambutan beriringan dengan penghormatan militer dari Pasukan Kehormatan, yang dipimpin seorang kapten. Kedua pasukan dari Grup C dan Batalion Kawal Istana Pasukan Pengamanan Presiden TNI telah berada di kedudukan sejak beberapa hari lalu.

Karena jumlah tamu negara dan pasangannya ada 16 maka akan ada 16 kendaraan yang juga dikawal secara militer; tugas ini terletak pada dua pengemudi motor kawal dari Korps Polisi Militer TNI-AD. Bukan hal ringan melakukan tugas ini, melenggak-lenggokkan Honda Gold Wing 1.600 cc berbobot hampir 400 kilogram itu jelas perlu stamina dan konsentrasi tinggi. Pokoknya harus mahir.

Hal ini terlihat jelas, saat kedua pengemudi motor kawal dalam gladi itu sempat melakukan kekeliruan. Akibatnya ternyata cukup menghambat kelancaran acara itu. Kekeliruan itu terjadi cuma sekali dan gladi-gladi berikut sudah tidak ada masalah.

"Makanya, Mas. Harus digladikan terus sampai betul-betul sempurna. Padahal, di markas besar sudah direncanakan dan digladikan. Jangan grogi, yakin dengan prosedur, dan konsentrasi," kata seorang perwira TNI tentang gladi itu.

Jika pengawalan dan penghentian kendaraan utama pembawa tamu negara itu lancar di titik yang ditentukan di depan beranda arena pertemuan, maka ada hal penting lain: musik penghormatan dan kesiapan pasukan penyambut. Hal ini juga diulang terus dengan arahan seorang "sutradara" yang sangat memahami tata urutan acara sampai sedetil-detilnya.

Setelah makan malam kenegaraan berlangsung, Presiden Yudhoyono dan Ibu Negara juga akan mengantar para tamu negara itu kembali ke hotel masing-masing dari beranda yang sama. Prosedur serupa diulang lagi, hanya dalam tata urutan terbalik. Begitulah salah satu sisi persiapan KTT ASEAN kali ini. (*)