Jakarta (ANTARA) - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mendorong optimalisasi pengentasan kasus penyakit Tuberkulosis karena menjadi salah satu penyebab kematian terbanyak di Ibu Kota.

"Tuberkulosis menjadi infeksi oportunistik yang paling banyak diderita oleh orang dengan HIV AIDS (ODHA) sekaligus menjadi penyebab kematian terbanyak," kata Riza Patria dalam rapat koordinasi Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) DKI di Jakarta, Selasa.

Kedua penyakit itu dikenal menyerang sistem kekebalan tubuh sehingga melemah dan berujung pada kematian.

Riza yang juga Ketua Pelaksana KPA DKI Jakarta itu menambahkan pada 2021 jumlah pengidap HIV positif mencapai 65.916 orang dan sebanyak 72.638 ODHA berdasarkan data Dinas Kesehatan DKI.

Dari jumlah itu, kata dia, yang masih dalam perawatan mencapai 28.629 orang dan yang mencapai tes 'viral load' untuk HIV mencapai sekitar 21.952 orang.

Baca juga: Jakarta targetkan bebas HIV-AIDS pada 2030

Riza menambahkan selama Januari hingga Juni 2021 ada sebanyak 60 persen penderita Tuberkulosis juga terjangkit HIV.

"Data ini menjadi pegangan bersama untuk giat menanggulangi HIV AIDS dan penyakit infeksi oportunistik yang menyertainya. Penanggulangan HIV AIDS agar dilakukan secara menyeluruh melalui promotif, preventif dan rehabilitatif," ucapnya.

Untuk itu, ia mengharapkan peran serta semua pihak termasuk masyarakat dan media.

"Media memiliki peran penting dalam mempengaruhi pola pikir publik, yang akurat, terpercaya sesuai dengan amanat Perda Nomor 5 tahun 2008 tentang penanggulangan HIV/AIDS," katanya.

​​​Riza mendorong penguatan koordinasi dan kolaborasi untuk akselerasi penanggulangan HIV AIDS di Jakarta.

Baca juga: YPI ingatkan pencegahan penularan HIV dari ibu ke bayinya

Adapun beberapa upaya yang perlu dilakukan, kata dia, meliputi penguatan perencanaan program bersama untuk penanggulangan Tuberkulosis HIV.

Kemudian, memperkuat pencatatan pelaporan dan melaksanakan kegiatan pengawasan dan evaluasi.

"Semoga dengan upaya tersebut tujuan akhir AIDS 2030 yaitu nol infeksi baru dan no diskriminasi tercapai tepat pada waktunya," ucap Riza.