Mekkah (ANTARA News) - Jumlah anggota jamaah calon dan haji Indonesia yang wafat hingga Minggu pukul 16.57 waktu Arab Saudi (WAS) atau 20.57 WIB mencapai 251 orang, terdiri atas 239 orang haji reguler dan 12 orang haji khusus.

Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama di Mekkah, Minggu, menunjukkan, jamaah terbanyak yang wafat terbanyak berasal dari embarkasi Surabaya 52 orang, embarkasi Solo 45 orang, embarkasi Bekasi 332 orang, embarkasi Jakarta 28 orang dan embarkasi Makasar 18 orang.

Lokasi jamaah wafat terbanyak terjadi di Mekkah 186 orang, di Mina 25 orang, di Madinah 29 orang, di Arafah enam orang, dalam perjalanan dari Indonesia menuju Arab Saudi empat orang serta di Jeddah satu orang.

Jamaah pria tercatat paling banyak yang wafat kurun waktu itu sebesar 174 orang dan wanita 78 orang.

Usia jamaah wafat terbesar adalah 60 tahun ke atas sebesar 182 orang, disusul 50-59 tahun sebesar 58 orang, 40-49 tahun 10 orang dan di bawah 40 tahun sebanyak dua orang.


Menuju Madinah

Jamaah haji gelombang kedua mulai Minggu datang ke Kota Madinah setelah sebelumnya mereka berada di Mekkah untuk menjalankan puncak haji di Arafah.

Sebanyak 455 orang anggota jamaah dari kelompok terbang (Kloter) 12 Embarkasi Medan tepat pukul 13.30 Waktu Arab Saudi (WAS) atau pukul 17.30 Waktu Indonesia Barat tiba dengan selamat di Kota Nabi.

Mereka menempuh perjalanan sekitar tujuh jam dari Makkah dengan menumpang 10 bus dan menempati dua hotel yaitu Arees Juwar dan Ajnahan Wasel.

Karena kapasitas hotel Arees Juwar hanya menampung 400 orang, sebanyak lima orang anggota jamaah harus rela berpisah dari rombongannya untuk menginap di Ajnahan Wasel.

Kedatangan kloter 12 Medan ini akan disusul 360 jamaah dari kloter 16 UPG Makassar yang akan tiba di Madinah pukul 00.15 WAS atau 04.15 WIB, Senin (14/11) di Hotel Badr Gumamah.

Senin siang sekitar 13.15 WAS, kloter PDG Padang 12 tiba sebanyak 360 orang dengan delapan bis dan akan ditempatkan di Hotel Nabras Taba sebanyak 313 orang, 45 orang lainnya di Arees Juwar.

Kepala Daerah Kerja (Kadaker) madinah Akhmad Jauhari, mengatakan pihaknya telah melakukan koordinasi dengan majmuah yang menyediakan fasilitas pemondokan.

Menurutnya hingga Sabtu (12/11) tidak ada masalah berarti terkait dengan ketersediaan pemondokan bagi jamaah haji Indonesia.

"Juga dengan ketersediaan catering, pengusaha catering yang kita kontrak juga menyatakan siap kembali menyuplai makanan bagi jamaah Indonesia," katanya.

Jamaah haji Indonesia akan tinggal di Madinah kurang lebih delapan hingga sembilan hari dan diharapkan akan melakukan shalat arbain atau shalat fardhu 40 waktu di Masjid Nabawi.
(T.A025/Z002)