Jakarta (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI mencatat nilai transaksi BNI mobile banking mencapai Rp175 triliun pada triwulan I-2022 atau tumbuh 26,8 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/yoy).

Selain itu, jumlah transaksi turut meningkat signifikan 34,7 persen (yoy) mencapai 128 juta transaksi.

“Tentunya pencapaian yang sangat baik ini akan terus kami jaga dan tingkatkan. BNI terus memperkuat eksistensi untuk menjadi saluran layanan perbankan utama bagi nasabah perbankan Indonesia,” ujar Direktur IT dan Operasi BNI Hariantono dalam Public Expose Kuartal I 2022 di Jakarta, Selasa.

Baca juga: BNI salurkan kredit hingga Rp591,68 triliun pada triwulan I

Perseroan turut mencatat jumlah pengguna aplikasi BNI mobile banking sudah mencapai 11,47 juta nasabah pada kuartal pertama tahun ini atau meningkat 34 persen (yoy).

BNI proaktif meningkatkan kapasitas dan kapabilitas layanan dalam mendorong dan mengembangkan solusi digital bagi para nasabah.

“Semakin banyaknya fitur dan layanan yang bisa dimanfaatkan nasabah lewat Super App Ecosystem BNI mobile banking, membuat layanan ini semakin menjadi favorit para nasabah. BNI mobile banking juga menempati peringkat pertama Mobile Banking Application di Google Play Store,” katanya.

Hariantono menegaskan, penguatan ekosistem digital tetap berlanjut pada awal tahun ini. Sejauh ini, BNI telah menjalin kerja sama dengan lebih dari 4.000 partner Application Programming Interface (API), dengan total layanan mencapai 443 layanan.

BNI API Open Banking merupakan salah satu product champion layanan digital BNI selain BNI mobile banking.

Baca juga: Laba BNI naik 63,2 persen pada triwulan I menjadi Rp3,96 triliun

Fungsi perbankan untuk memberikan akses layanan keuangan kepada masyarakat terutama di remote area, kata dia, juga terus ditingkatkan dengan layanan agen laku pandai BNI Agen46 sebagai ujung tombak.

Jumlah agen perpanjangan tangan bank ini sudah mencapai lebih dari 150 ribu agen untuk membantu menggapai segmen masyarakat yang belum terlayani institusi keuangan formal, dengan nilai transaksi mencapai Rp18,6 triliun.

“Tak ketinggalan, layanan uang elektronik lewat produk Tapcash BNI juga turut mendukung disiplin baru transaksi yang mengurangi transaksi secara tunai. Total 8,54 juta kartu Tapcash yang beredar mampu mendukung transaksi transportasi, F&B, dan minimarket dengan volume transaksi sebesar Rp310 miliar,” ungkapnya.