Arus Mudik
Pelayaran Merak-Bakauheni aman dari letusan Gunung Anak Krakatau
25 April 2022 19:17 WIB
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Deny Mardiono di sela-sela Rakor Eksternal Lintas Instansi Pengamanan Idul Fitri 1443 H Polda Banten di Serang, Banten pada Senin (25/4/2022). ANTARA/Aji Cakti
Serang, Banten (ANTARA) - Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Deny Mardiono mengungkapkan jalur penyeberangan atau pelayaran dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni aman dari letusan Gunung Anak Krakatau.
"Jelang Idul Fitri, untuk jalur-jalur pelayaran dan penyeberangan baik melalui selat maupun Pelabuhan Merak ke Bakauheni aman dari letusan Gunung Anak Krakatau di luar radius 5 kilometer," ujar Deny di sela-sela Rakor Eksternal Lintas Instansi Pengamanan Idul Fitri 1443 H Polda Banten di Serang, Banten, Senin.
Dia juga menambahkan untuk material vulkanik yang sampai hanya abu vulkanik saja, itupun tergantung arah dan kecepatan angin.
Baca juga: Nelayan dan wisatawan diminta tidak mendekati Gunung Anak Krakatau
"Dengan demikian para pemudik yang akan menyeberang ke Bakauheni dari Pelabuhan Merak aman di luar radius 5 kilometer. Erupsi Gunung Anak Krakatau kemarin tidak mempengaruhi ketinggian muka air laut," katanya.
Deny mengatakan bahwa untuk aktivitas Gunung Anak Krakatau sesuai dengan laporan hari ini (Senin, 25/4) dari segi seismik mengalami penurunan di mana amplitudo tremornya mengecil di kisaran 4-50 mm dengan dominasi di 10 mm.
"Jadi ke depannya Gunung Anak Krakatau ini masih ada potensi erupsi, kemungkinan ini adalah awalan lagi dan nanti akan ada aktivitas kesempatan lagi. Kendati demikian kondisi saat ini lebih kondusif dibandingkan sebelumnya," katanya.
Baca juga: Status Gunung Anak Krakatau naik menjadi level III
Dengan demikian akan terus dipantau ke depan sampai seberapa level siaganya, kemudian dikorelasikan dengan data-data yang ada apakah (statusnya) akan diturunkan atau tidak itu tergantung data dari Krakatau dan koordinasi dari pimpinan yang ada di Bandung.
"Kalau letusan yang kemarin saya rasa normal, karena letusan yang lebih hebat lagi terjadi pada tahun 2018," kata Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau tersebut.
Sebelumnya Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, antara Provinsi Banten dan Lampung, statusnya meningkat menjadi level III dari sebelumnya yang statusnya level II.
Petugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Lampung Selatan Andi mengatakan bahwa statusnya sudah ditingkatkan dari level II jadi level III sejak Minggu (24/4) pukul 18.00 WIB.
Baca juga: Status Gunung Anak Krakatau siaga
Ia pun mengimbau kepada masyarakat terutama nelayan dan wisatawan agar tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer dalam situasi level III. Namun masyarakat masih tetap masih bisa beraktivitas serta tidak termakan oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab kebenarannya terkait Gunung Anak Krakatau.
"Jelang Idul Fitri, untuk jalur-jalur pelayaran dan penyeberangan baik melalui selat maupun Pelabuhan Merak ke Bakauheni aman dari letusan Gunung Anak Krakatau di luar radius 5 kilometer," ujar Deny di sela-sela Rakor Eksternal Lintas Instansi Pengamanan Idul Fitri 1443 H Polda Banten di Serang, Banten, Senin.
Dia juga menambahkan untuk material vulkanik yang sampai hanya abu vulkanik saja, itupun tergantung arah dan kecepatan angin.
Baca juga: Nelayan dan wisatawan diminta tidak mendekati Gunung Anak Krakatau
"Dengan demikian para pemudik yang akan menyeberang ke Bakauheni dari Pelabuhan Merak aman di luar radius 5 kilometer. Erupsi Gunung Anak Krakatau kemarin tidak mempengaruhi ketinggian muka air laut," katanya.
Deny mengatakan bahwa untuk aktivitas Gunung Anak Krakatau sesuai dengan laporan hari ini (Senin, 25/4) dari segi seismik mengalami penurunan di mana amplitudo tremornya mengecil di kisaran 4-50 mm dengan dominasi di 10 mm.
"Jadi ke depannya Gunung Anak Krakatau ini masih ada potensi erupsi, kemungkinan ini adalah awalan lagi dan nanti akan ada aktivitas kesempatan lagi. Kendati demikian kondisi saat ini lebih kondusif dibandingkan sebelumnya," katanya.
Baca juga: Status Gunung Anak Krakatau naik menjadi level III
Dengan demikian akan terus dipantau ke depan sampai seberapa level siaganya, kemudian dikorelasikan dengan data-data yang ada apakah (statusnya) akan diturunkan atau tidak itu tergantung data dari Krakatau dan koordinasi dari pimpinan yang ada di Bandung.
"Kalau letusan yang kemarin saya rasa normal, karena letusan yang lebih hebat lagi terjadi pada tahun 2018," kata Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau tersebut.
Sebelumnya Gunung Anak Krakatau di perairan Selat Sunda, antara Provinsi Banten dan Lampung, statusnya meningkat menjadi level III dari sebelumnya yang statusnya level II.
Petugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Lampung Selatan Andi mengatakan bahwa statusnya sudah ditingkatkan dari level II jadi level III sejak Minggu (24/4) pukul 18.00 WIB.
Baca juga: Status Gunung Anak Krakatau siaga
Ia pun mengimbau kepada masyarakat terutama nelayan dan wisatawan agar tidak mendekati Gunung Anak Krakatau dalam radius 5 kilometer dalam situasi level III. Namun masyarakat masih tetap masih bisa beraktivitas serta tidak termakan oleh isu-isu yang tidak bertanggung jawab kebenarannya terkait Gunung Anak Krakatau.
Pewarta: Aji Cakti
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: