Denpasar (ANTARA News) - Dari kompleks Bandara Internasional Ngurah Rai, sampai sepanjang jalan menuju Nusa Dua dan hampir seluruh pelosok Denpasar dan sekitarnya, auroa bakal segera hadirnya perhelatan akbar sekawasan Asia Tenggara merasuki Bali.

Di luar kompleks Bandara Ngurah Rai di Kabupaten Badung, selain lambang dan rangkaian spanduk menyambut KTT ASEAN, bendera negara-negara ASEAN berkibar megah bersanding dengan bendera empat penguasa dunia saat ini --Amerika Serikat, Rusia, India dan China.

Begitu mendarat di Ngurah Rai, para penumpang pesawat bertujuan akhir Bali, akan mendapatkan pemandangan agak luar biasa, yaitu sebuah pesawat angkut militer C-17 dan empat helikopter tempur berwarna khas Angkatan Darat AS (hijau tua).

Salah satu dari helikopter itu diketahui merupakan helikopter tempur yang kondang di Perang Teluk dan banyak mandala perang terkenal lainnya di era kontemporer, AH-64 Apache. Lainnya adalah SH-3 Sea King.

Dari perut C-17, beberapa prajurit marinir AS berkamuflase gurun, sibuk menata isi pesawat yang kabarnya memuat kebutuhan logistik Presiden Barack Obama.

Sekitar 200 meter sebelah kiri wahana tempur AS itu, berdiri angkuh sebuah jumbo jet milik Air China yang bisa jadi merupakan pesawat komersial China biasa.

Namun tak pelak lagi ini adalah pertanda perhelatan ASEAN kali ini memang akan lain. Negara-negara raksasa dunia akan menyambanginya, termasuk pemimpin AS dan China.

Sementara di jalan-jalan kota Denpasar dan sekitarnya, suasana tak kalah sigapnya. Para polisi berdiri mengatur lalu lintas di hampir setiap perempatan jalan utama kota.

Di pusat media --Bali Nusa Dua Convention Centre-- fasilitas-fasiltas liputan siap digunakan para peliput acara, bahkan komputer sudah "ditempeli" aplikasi-aplikasi populer seperti aplikasi video-chat Skype. (*)