IHSG ditutup terkoreksi akibat tingginya kekhawatiran kebijakan Fed
25 April 2022 17:04 WIB
Pekerja membersihkan lantai di depan layar indeks harga saham gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (11/3/2022). ANTARA FOTO/Reno Esnir/wsj.
Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore, terkoreksi akibat kembali meningkatnya kekhawatiran kebijakan Bank Sentral Amerika Serikat (AS), The Fed.
IHSG ditutup melemah 9,62 poin atau 0,13 persen ke posisi 7.215,97. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,99 poin atau 0,66 persen ke posisi 1.063,85.
"Pasar jatuh karena ketakutan oleh prospek kenaikan suku bunga Fed meningkat," kata Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji kepada Antara di Jakarta, Senin.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kenaikan suku bunga 50 basis poin (bps) ada "di atas meja" pada pertemuan Mei dan Presiden Fed St. Louis James Bullard melontarkan gagasan kenaikan 75 bps.
Pernyataan tersebut secara efektif mengonfirmasi ekspektasi pasar tentang kenaikan suku bunga setengah poin lagi dari Fed bulan depan.
Beberapa riset memperkirakan akan terdapat kenaikan 75 bps pada pertemuan Juni dan Juli, yang akan menjadi yang terbesar sejak 1994.
Di sisi lain, Nafan menjelaskan minimnya katalis positif dari domestik menjadi salah satu faktor yang belum bisa mengangkat IHSG ke zona positif hari ini.
Dibuka melemah, IHSG terus jatuh di zona merah sepanjang sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG mulai beranjak namun tetap dalam teritori negatif hingga penutupan perdagangan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, hampir seluruh sektor terkoreksi kecuali dua sektor yakni infrastruktur yang meningkat 0,33 persen, disusul sektor keuangan 0,29 persen.
Sedangkan sembilan sektor menurun di mana sektor transportasi dan logistik terkoreksi paling dalam yaitu 2,24 persen, diikuti sektor energi dan sektor barang konsumen non primer masing-masing 1,29 persen dan 1,27 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy di seluruh pasar sebesar Rp3,49 triliun. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp137,66 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.565.186 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,81 miliar lembar saham senilai Rp19,63 triliun. Sebanyak 162 saham naik, 388 saham menurun, dan 150 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 514,48 poin atau 1,9 persen ke 26.590,77 dan Shanghai turun 158,41 poin atau 5,13 persen ke 2.928,51.
Begitu pula dengan Straits Times yang terkoreksi 21,52 poin atau 0,64 persen ke 3.339,59, serta Hong Kong menurun 769,18 poin atau 3,73 persen ke 19.869,34.
Baca juga: IHSG Senin dibuka melemah 21,45 poin
Baca juga: IHSG melemah dipicu sikap investor merespons pernyataan The Fed
Baca juga: IHSG menguat dipengaruhi turunnya imbal hasil obligasi AS
IHSG ditutup melemah 9,62 poin atau 0,13 persen ke posisi 7.215,97. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 6,99 poin atau 0,66 persen ke posisi 1.063,85.
"Pasar jatuh karena ketakutan oleh prospek kenaikan suku bunga Fed meningkat," kata Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Muhammad Nafan Aji kepada Antara di Jakarta, Senin.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan kenaikan suku bunga 50 basis poin (bps) ada "di atas meja" pada pertemuan Mei dan Presiden Fed St. Louis James Bullard melontarkan gagasan kenaikan 75 bps.
Pernyataan tersebut secara efektif mengonfirmasi ekspektasi pasar tentang kenaikan suku bunga setengah poin lagi dari Fed bulan depan.
Beberapa riset memperkirakan akan terdapat kenaikan 75 bps pada pertemuan Juni dan Juli, yang akan menjadi yang terbesar sejak 1994.
Di sisi lain, Nafan menjelaskan minimnya katalis positif dari domestik menjadi salah satu faktor yang belum bisa mengangkat IHSG ke zona positif hari ini.
Dibuka melemah, IHSG terus jatuh di zona merah sepanjang sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG mulai beranjak namun tetap dalam teritori negatif hingga penutupan perdagangan bursa saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, hampir seluruh sektor terkoreksi kecuali dua sektor yakni infrastruktur yang meningkat 0,33 persen, disusul sektor keuangan 0,29 persen.
Sedangkan sembilan sektor menurun di mana sektor transportasi dan logistik terkoreksi paling dalam yaitu 2,24 persen, diikuti sektor energi dan sektor barang konsumen non primer masing-masing 1,29 persen dan 1,27 persen.
Penutupan IHSG sendiri diiringi aksi beli saham oleh investor asing di seluruh pasar yang ditunjukkan dengan jumlah beli bersih asing atau net foreign buy di seluruh pasar sebesar Rp3,49 triliun. Sedangkan di pasar reguler tercatat aksi beli asing dengan jumlah beli bersih Rp137,66 miliar.
Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.565.186 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 30,81 miliar lembar saham senilai Rp19,63 triliun. Sebanyak 162 saham naik, 388 saham menurun, dan 150 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain indeks Nikkei melemah 514,48 poin atau 1,9 persen ke 26.590,77 dan Shanghai turun 158,41 poin atau 5,13 persen ke 2.928,51.
Begitu pula dengan Straits Times yang terkoreksi 21,52 poin atau 0,64 persen ke 3.339,59, serta Hong Kong menurun 769,18 poin atau 3,73 persen ke 19.869,34.
Baca juga: IHSG Senin dibuka melemah 21,45 poin
Baca juga: IHSG melemah dipicu sikap investor merespons pernyataan The Fed
Baca juga: IHSG menguat dipengaruhi turunnya imbal hasil obligasi AS
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: