Jakarta (ANTARA News) - Staf Khusus Presiden Kepresidenan Bidang Bantuan Sosial dan Bencana Alam, Andi Arief menerima paparan "Air Navigation System in Indonesia, Some Analyses and Strategic Approach" dan Ahli Transportasi Udara Newin Hartarty Manullang Ph.D, DEA, di Jakarta, Jumat.

Newin Hartarty Manullang Ph.D, DEA dalam paparan menunjukkan kondisi saat ini terutama di bidang CNS AT (Communication, Navigation and Surveillance, serta Air Traffic Management) yang masih dapat dioptimalkan. "Optimasi dibidang CNS ATM dapat meminimalkan Kecelakaandan Insiden untuk menjaga keselamatan penerbangan," katanya.

Dalam siaran pers yang diterima ANTARA tersebut, juga dipaparkan adanya potensi penerimaan negara dari "route charges" dan strategi dalam mengontrol ruang udara di sektor A,B dan C di wilayah Indonesia.

Salah satu yang menjadi fokus dalam paparan tersebut adalah strategi meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di Provinsi Papua dan Papua Barat dengan mengoptimalkan keberadaan Bandara dan Lapangan Perintis yang jumlahnya sangat banyak.

Newin Hartarty ManuLlang Ph.D, DEA. menyampaikan bahwa kondisi alam di Papua mirip dengan kondisi alam di Alaska yang bersifat khusus, maka diperlukan strategi dan teknologi untuk meminimalkan kecelakaan dan insiden disana.

Sementara itu, Andi Arief mengatakan, "Faktor Alam seperti Cuaca dan lainya dapat kita atasi dengan Teknologi, efesien serta efektifnya jalur transportasi udara di wilayah Papua semoga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua".

Andi Arief menutup pertemuan dengan mengundang semua pihak yang peduli terhadap transportasi udara untuk secara bersama-sama melakukan perbaikan di sektor udara sehingga diharapkan akan timbul solusi untuk pencapaian "zero accident".

Hadir dalam pertemuan para asisten staf khusus presiden, dan mantan staf khusus Menhub Dr Y Paonganan.(*)