Jakarta (ANTARA News) - Koordinator Wasit untuk Layar di Indonesia, Humphry Sinyal, kecewa dengan kinerja Panitia Penyelenggara SEA Games XXVI atau Inasoc yang belum memberikan kontribusi maksimal pada persiapan perlombaan layar di Pantai Marina, Ancol.

"Sampai saat ini, Inasoc hanya memberikan bantuan tiga kapal saja, sedangkan untuk persiapan lain seperti air, listrik, tenda itu diberikan dari Pemda DKI Jakarta, dan pihak Ancol itu sendiri," kata Humprey, kepada ANTARA, Jumat (11/11).

Humpry mengatakan bahwa untuk persiapan perlombaan sudah siap seluruhnya namun semua perlengkapan lomba tersebut merupakan peralatan yang berasal dari Pengurus Besar Persatuan Olah Raga Layar Seluruh Indonesia (PORLASI) yang sudah dikumpulkan dan dipersiapkan untuk gelaran SEA Games ke-26 ini.

"Perahu bantuan itu juga baru datang hari Jumat (11/11), dan sedang disesuaikan, padahal kami membutuhkannya jauh-jauh hari," kata Humpry, yang juga mengatakan bahwa para peserta lomba layar telah datang ke Indonesia sejak Sabtu (5/11) pekan lalu.

Panitia Inasoc menjanjikan semua akan dilengkapi pada H-2 sebelum pembukaan SEA Games, namun hingga hari ini juga belum terealisasi, bahkan untuk air hingga saat ini masih menggunakan fasilitas dari Ancol, tambahnya.

Berdasarkan pengamatan ANTARA, pada lokasi perlombaan sudah tersedia tenda-tenda untuk berbagai macam keperluan perlombaan, namun tenda untuk media center juga belum tersedia. Data-data peserta perlombaan juga belum dipersiapkan dengan baik, bahkan panitia Inasoc belum memiliki nama-nama atlet yang akan bertanding pada Minggu (14/11).

Panitia Inasoc juga terus melakukan penyelesaian fasilitas untuk mendukung terselenggaranya pesta olah raga se-Asia Tenggara itu, pada Jumat sore gapura SEA Games XXVI baru datang dan akan dipasang.

Pada kesempatan itu, Manajer tim layar Thailand, Kapten Piyasak Nilnimitr mengatakan bahwa lokasi yang dipilih untuk melakukan perlombaan layar itu sudah cukup baik.

"Lokasi ini bagus, anginnya juga cukup kencang dan ini bagus untuk para atlit," kata Piyasak.

Namun, Piyasak menyayangkan kondisi pantai yang sedikit kotor dan pinggir pantai yang penuh dengan batu untuk menahan ombak.

"Pinggir pantai dari batu itu sedikit membahayakan, karena apabila angin bertiup sangat kencang dan atlit tidak bisa menahan layar mereka, mereka akan terhempas ke bebatuan itu, namun semua persiapan di sini sudah cukup," kata Piyasak.

Pada perlombaan layar itu, akan diikuti oleh enam negara dari Indonesia, Thailand, Myanmar, Malaysia, Filipina dan Singapura.
(SDP-011/ )