Semarang (ANTARA) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menekankan nilai-nilai kegotongroyongan pada pelaksanaan Program Perbaikan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di semua daerah.


"Ini tolong dikawal ya Pak, di sini gotong royong masih hidup apa tidak? Nanti pembangunannya tolong diawasi ya Pak Kades, gotong royong bersama masyarakatnya digalakkan, saling membantu biar guyub rukun," kata Ganjar saat menyerahkan bantuan Program Perbaikan RTLH kepada Suliyah dan Setiyono, warga Mangunharjo Kecamatan Tugu, Kota Semarang, Sabtu.

Baca juga: Pemkot Magelang perbaiki rumah korban longsor lewat program RTLH

Menurut Ganjar, kontribusi masyarakat akan sangat bermanfaat pada pembangunan negara seperti pada Program Perbaikan RTLH yang masyarakat saling gotong royong dan membantu, maka program pemerintah akan berjalan baik.

"Kalau bantuan-bantuan tidak cukup, tidak perlu rebutan. Kalau kurang, gotong royong dari warga ditingkatkan lagi seperti Program Jogo Tonggo waktu lalu, itu kan bagus," ujarnya.

Ganjar menilai Program Perbaikan RTLH yang dilakukan di Jateng juga merupakan hasil gotong royong berbagai pihak, salah satunya Badan Amil Zakat Nasional (Baznas).

Baca juga: Jateng tambah dana pemdes tingkatkan perbaikan rumah tak layak huni

"Kita tak mungkin hanya mengandalkan APBD, kerja sama dengan pihak lain seperti Baznas ini sangat bagus untuk mengungkit lebih cepat. Nanti kita akan galakkan lagi kerja sama dengan kabupaten/kota, TNI/Polri, kampus, perusahaan, BUMD, BUMN, dan lainnya agar lebih cepat," katanya.

Salah satu penerima bantuan RTLH, Suliyah (75) mengaku sangat senang mendapat bantuan bedah rumah dari Gubernur Ganjar sebab dirinya sudah lama mendambakan rumah yang nyaman serta memiliki kamar mandi sendiri.

Baca juga: DPRD Semarang usul rumah rusak akibat bencana dibiayai program RTLH

"Ya senang sekali rumahnya diperbaiki, apalagi mau dibuatkan kamar mandi, biasanya numpang tetangga," ujarnya.