Pemprov Jatim petakan titik rawan macet saat mudik Lebaran
23 April 2022 20:56 WIB
Rapat Koordinasi Angkutan Lebaran Provinsi Jawa Timur, yang digelar di Kota Batu, Jawa Timur, Sabtu (23/4/2022). ANTARA/Vicki Febrianto.
Kota Batu, Jawa Timur (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Jawa Timur melakukan pemetaan titik-titik rawan kemacetan saat mudik Lebaran 2022 dan menyiapkan langkah antisipasi untuk memperlancar perjalanan masyarakat yang pulang kampung ke wilayah tersebut.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Kota Batu, Jawa Timur, Sabtu, mengatakan bahwa kemacetan pada sejumlah titik itu perlu diantisipasi mengingat berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan akan ada sebanyak 16,8 juta orang yang akan mudik ke Jawa Timur.
"Dari 16,8 juta yang mudik tersebut, sebagian besar atau kurang lebih 47 persen menggunakan mobil pribadi. Ini harus diantisipasi dan disiapkan langkah mitigasi," kata Khofifah.
Khofifah menjelaskan, dengan adanya jumlah pemudik yang diperkirakan cukup besar tersebut maka diperlukan sejumlah langkah yang bisa menjadi pilihan bagi para pengguna jalan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan pada satu titik tertentu.
Baca juga: Polda Jatim fokus awasi empat jalur pemudik
Menurut dia, beberapa titik yang perlu menjadi perhatian agar tidak ada penumpukan kendaraan tersebut diantaranya adalah pada pintu keluar jalan tol yang tersebar di wilayah Jawa Timur dan pasar-pasar tumpah yang menghambat arus lalu lintas.
"Misalnya di pintu keluar tol dan kemudian ada pasar tumpah (rawan kemacetan)," ujarnya.
Ia menambahkan, pada mudik Lebaran kali ini telah disiapkan kurang lebih 270 pos pengamanan dan pos pelayanan dari pihak kepolisian yang tersebar di berbagai wilayah. Pemerintah daerah diminta untuk benar-benar memperhatikan daerah rawan macet pada mudik Lebaran kali ini.
"Para bupati dan wali kota bisa segera berkoordinasi dengan seluruh jajaran polres dan kodim setempat untuk mengantisipasi (potensi kemacetan)," katanya.
Berdasarkan data dari Ditlantas Polda Jawa Timur, setidaknya ada tujuh titik pintu tol yang diprediksi berpotensi mengalami kemacetan. Tujuh pintu tol tersebut di antaranya Tol Sidoarjo, Tol Kejapanan Pasuruan, Tol Singosari Malang, dan Tol Pandaan, Pasuruan.
Baca juga: Jatim siapkan posko mudik Lebaran layani vaksinasi COVID-19
Ia berharap masyarakat yang melalukan mudik Lebaran bisa tetap menjaga kondisi kesehatan dan terhindar dari virus Corona. Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga berupaya untuk mempercepat pemberian vaksinasi COVID-19.
"Potensi kita cukup untuk melakukan berbagai percepatan (vaksinasi) itu. Semua demi keamanan, keselamatan dan tetaplah mudik dengan sehat, balik juga sehat," ujarnya.
Pemerintah telah menetapkan libur nasional Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah pada 2-3 Mei 2022, sementara cuti bersama jatuh pada 29 April, 4, 5, dan 6 Mei 2022. Pemerintah memperkirakan sekitar 85 juta orang akan melakukan mudik pada Lebaran 2022.
Ada sejumlah persyaratan bagi para pemudik, di antaranya masyarakat yang baru menerima dosis pertama vaksin COVID-19, masih diwajibkan untuk melampirkan hasil tes PCR yang berlaku 3x24 jam sebelum melakukan perjalanan.
Baca juga: Gubernur Khofifah perkirakan 16,8 juta orang mudik ke Jatim
Sementara bagi masyarakat yang sudah menerima dosis kedua, hanya perlu melampirkan hasil tes antigen 1x24 jam atau PCR 3x24 jam. Sedangkan masyarakat yang sudah mendapatkan dosis penguat atau booster, tidak perlu melampirkan hasil tes sebagai syarat perjalanan.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Kota Batu, Jawa Timur, Sabtu, mengatakan bahwa kemacetan pada sejumlah titik itu perlu diantisipasi mengingat berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan akan ada sebanyak 16,8 juta orang yang akan mudik ke Jawa Timur.
"Dari 16,8 juta yang mudik tersebut, sebagian besar atau kurang lebih 47 persen menggunakan mobil pribadi. Ini harus diantisipasi dan disiapkan langkah mitigasi," kata Khofifah.
Khofifah menjelaskan, dengan adanya jumlah pemudik yang diperkirakan cukup besar tersebut maka diperlukan sejumlah langkah yang bisa menjadi pilihan bagi para pengguna jalan agar tidak terjadi penumpukan kendaraan pada satu titik tertentu.
Baca juga: Polda Jatim fokus awasi empat jalur pemudik
Menurut dia, beberapa titik yang perlu menjadi perhatian agar tidak ada penumpukan kendaraan tersebut diantaranya adalah pada pintu keluar jalan tol yang tersebar di wilayah Jawa Timur dan pasar-pasar tumpah yang menghambat arus lalu lintas.
"Misalnya di pintu keluar tol dan kemudian ada pasar tumpah (rawan kemacetan)," ujarnya.
Ia menambahkan, pada mudik Lebaran kali ini telah disiapkan kurang lebih 270 pos pengamanan dan pos pelayanan dari pihak kepolisian yang tersebar di berbagai wilayah. Pemerintah daerah diminta untuk benar-benar memperhatikan daerah rawan macet pada mudik Lebaran kali ini.
"Para bupati dan wali kota bisa segera berkoordinasi dengan seluruh jajaran polres dan kodim setempat untuk mengantisipasi (potensi kemacetan)," katanya.
Berdasarkan data dari Ditlantas Polda Jawa Timur, setidaknya ada tujuh titik pintu tol yang diprediksi berpotensi mengalami kemacetan. Tujuh pintu tol tersebut di antaranya Tol Sidoarjo, Tol Kejapanan Pasuruan, Tol Singosari Malang, dan Tol Pandaan, Pasuruan.
Baca juga: Jatim siapkan posko mudik Lebaran layani vaksinasi COVID-19
Ia berharap masyarakat yang melalukan mudik Lebaran bisa tetap menjaga kondisi kesehatan dan terhindar dari virus Corona. Pemerintah Provinsi Jawa Timur juga berupaya untuk mempercepat pemberian vaksinasi COVID-19.
"Potensi kita cukup untuk melakukan berbagai percepatan (vaksinasi) itu. Semua demi keamanan, keselamatan dan tetaplah mudik dengan sehat, balik juga sehat," ujarnya.
Pemerintah telah menetapkan libur nasional Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah pada 2-3 Mei 2022, sementara cuti bersama jatuh pada 29 April, 4, 5, dan 6 Mei 2022. Pemerintah memperkirakan sekitar 85 juta orang akan melakukan mudik pada Lebaran 2022.
Ada sejumlah persyaratan bagi para pemudik, di antaranya masyarakat yang baru menerima dosis pertama vaksin COVID-19, masih diwajibkan untuk melampirkan hasil tes PCR yang berlaku 3x24 jam sebelum melakukan perjalanan.
Baca juga: Gubernur Khofifah perkirakan 16,8 juta orang mudik ke Jatim
Sementara bagi masyarakat yang sudah menerima dosis kedua, hanya perlu melampirkan hasil tes antigen 1x24 jam atau PCR 3x24 jam. Sedangkan masyarakat yang sudah mendapatkan dosis penguat atau booster, tidak perlu melampirkan hasil tes sebagai syarat perjalanan.
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022
Tags: