Kemenkop UKM-CrediBook gelar pendampingan KUR di 15 provinsi
23 April 2022 15:30 WIB
Pembekalan Pendampingan KUR di 15 provinsi dengan tujuan pelaku UKM lebih mudah mengakses KUR mengembangkan usaha oleh Kementerian Koperasi dan UKM digital CrediBook dalam. ANTARA/HO-CrediBook.
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM menggandeng aplikasi digital CrediBook dalam pembekalan pendampingan kredit usaha rakyat (KUR) di 15 provinsi dengan tujuan pelaku UKM lebih mudah mengakses KUR untuk mengembangkan usaha.
“Tenaga pendamping akan mencari UKM yang memiliki potensi, tapi belum bisa mengakses kredit usaha rakyat atau KUR," kata Asisten Deputi Pembiayaan UKM Kementerian Koperasi dan UKM, Irene Swa Suryani dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Terdapat 190 tenaga pendamping KUR bagi UKM di 15 provinsi di Indonesia yang masing-masing diminta untuk mendampingi 60 UKM selama 6 bulan. Total sekitar 11.400 target UKM yang didampingi untuk pengajuan KUR.
Baca juga: Menteri Airlangga: Pemerintah siapkan KUR Rp283 triliun untuk UMKM
Selain Jawa Tengah, target wilayah pembekalan tenaga pendamping ini yakni Bali, Jawa Barat, Aceh, Sumatera Utara, Bangka Belitung, Jatim, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Papua Barat.
Menurut Irene biasanya UKM tidak bisa mengakses KUR karena banyak faktor, salah satunya tidak ada catatan keuangan, padahal untuk bisa mendapat pinjaman usaha, pencatatan keuangan menjadi salah satu hal yang wajib.
Oleh karena itu, lanjutnya, Kementerian Koperasi dan UKM melalui Deputi Bidang Usaha Mikro menggandeng CrediBook sebagai salah satu pemateri untuk memberikan fasilitas pencatatan riwayat keuangan yang bisa dilakukan UKM.
“Pencatatan keuangan kerap menjadi batu sandungan UKM mengakses KUR. Masalah ini tidak bisa ditangani pemerintah saja. Dengan menggandeng CrediBook, kami berharap UKM bisa lebih mudah mengakses KUR,” kata Irene.
Baca juga: Pemerintah akselerasi petani milenial lewat KUR "goes to campus"
Kehadiran CrediBook sangat membantu untuk memudahkan pelaku UKM dalam mengakses KUR. “Kami harap kolaborasi dalam kegiatan pembekalan ini bisa mendorong target serapan KUR yang sebelumnya hanya Rp280 triliun pada tahun lalu menjadi Rp373 triliun. Mudah-mudahan pelaku usaha juga bisa kembali bangkit dalam kondisi seperti ini," katanya.
Head of Marketing CrediBook, Christian Dotulong mendukung sinergi bersama Kementerian Koperasi dan UKM untuk memperluas akses KUR bagi pelaku usaha melalui kegiatan pembekalan di 15 provinsi.
“Lewat salah satu layanan kami yakni aplikasi pembukuan digital, CrediBook membantu pelaku UKM melakukan laporan keuangan lewat handphone. Pelaku usaha hanya perlu memasukkan penjualan dan pengeluaran, semua bisa tercatat rapi di aplikasi. Laporan keuangan juga bisa didownload di aplikasi untuk kemudian dilampirkan saat mengajukan KUR,” kata Christian.
Dia juga menekankan laporan keuangan yang rapi dapat meningkatkan kredibilitas pelaku UKM saat pengajuan KUR. Biasanya para pelaku UKM melakukan pencatatan keuangan di selembar kertas sehingga rentan hilang atau rusak.
"Selain itu, juga kurang layak untuk dilampirkan saat pengajuan KUR, sehingga kami mengajak tenaga pendamping untuk memudahkan pengajuan KUR UKM binaannya melalui pemanfaatan layanan pembukuan digital seperti CrediBook,” ujarnya.
“Tenaga pendamping akan mencari UKM yang memiliki potensi, tapi belum bisa mengakses kredit usaha rakyat atau KUR," kata Asisten Deputi Pembiayaan UKM Kementerian Koperasi dan UKM, Irene Swa Suryani dalam keterangan di Jakarta, Sabtu.
Terdapat 190 tenaga pendamping KUR bagi UKM di 15 provinsi di Indonesia yang masing-masing diminta untuk mendampingi 60 UKM selama 6 bulan. Total sekitar 11.400 target UKM yang didampingi untuk pengajuan KUR.
Baca juga: Menteri Airlangga: Pemerintah siapkan KUR Rp283 triliun untuk UMKM
Selain Jawa Tengah, target wilayah pembekalan tenaga pendamping ini yakni Bali, Jawa Barat, Aceh, Sumatera Utara, Bangka Belitung, Jatim, Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Papua Barat.
Menurut Irene biasanya UKM tidak bisa mengakses KUR karena banyak faktor, salah satunya tidak ada catatan keuangan, padahal untuk bisa mendapat pinjaman usaha, pencatatan keuangan menjadi salah satu hal yang wajib.
Oleh karena itu, lanjutnya, Kementerian Koperasi dan UKM melalui Deputi Bidang Usaha Mikro menggandeng CrediBook sebagai salah satu pemateri untuk memberikan fasilitas pencatatan riwayat keuangan yang bisa dilakukan UKM.
“Pencatatan keuangan kerap menjadi batu sandungan UKM mengakses KUR. Masalah ini tidak bisa ditangani pemerintah saja. Dengan menggandeng CrediBook, kami berharap UKM bisa lebih mudah mengakses KUR,” kata Irene.
Baca juga: Pemerintah akselerasi petani milenial lewat KUR "goes to campus"
Kehadiran CrediBook sangat membantu untuk memudahkan pelaku UKM dalam mengakses KUR. “Kami harap kolaborasi dalam kegiatan pembekalan ini bisa mendorong target serapan KUR yang sebelumnya hanya Rp280 triliun pada tahun lalu menjadi Rp373 triliun. Mudah-mudahan pelaku usaha juga bisa kembali bangkit dalam kondisi seperti ini," katanya.
Head of Marketing CrediBook, Christian Dotulong mendukung sinergi bersama Kementerian Koperasi dan UKM untuk memperluas akses KUR bagi pelaku usaha melalui kegiatan pembekalan di 15 provinsi.
“Lewat salah satu layanan kami yakni aplikasi pembukuan digital, CrediBook membantu pelaku UKM melakukan laporan keuangan lewat handphone. Pelaku usaha hanya perlu memasukkan penjualan dan pengeluaran, semua bisa tercatat rapi di aplikasi. Laporan keuangan juga bisa didownload di aplikasi untuk kemudian dilampirkan saat mengajukan KUR,” kata Christian.
Dia juga menekankan laporan keuangan yang rapi dapat meningkatkan kredibilitas pelaku UKM saat pengajuan KUR. Biasanya para pelaku UKM melakukan pencatatan keuangan di selembar kertas sehingga rentan hilang atau rusak.
"Selain itu, juga kurang layak untuk dilampirkan saat pengajuan KUR, sehingga kami mengajak tenaga pendamping untuk memudahkan pengajuan KUR UKM binaannya melalui pemanfaatan layanan pembukuan digital seperti CrediBook,” ujarnya.
Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022
Tags: