Bengaluru, India (ANTARA) - Harga emas turun di perdagangan Asia pada Jumat sore, dan berada di jalur untuk kerugian mingguan pertama dalam tiga pekan terakhir, karena kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan dolar yang lebih kuat mengurangi daya tarik logam kuning.
Emas spot terpangkas 0,2 persen, menjadi diperdagangkan di 1.947,36 dolar AS per ounce pada pukul 08.29 GMT. Sementara itu, emas berjangka AS menguat 0,2 persen menjadi diperdagangkan di 1.952,10 dolar AS per ounce.
"Prospek emas lemah karena kenaikan suku bunga jelas membebani, tetapi sampai kita menembus kisaran perdagangan (antara 1.930 dolar AS hingga di bawah 2.000 dolar AS) dengan cara yang meyakinkan ... kita benar-benar tidak memiliki banyak arah untuk emas," kata Michael McCarthy, chief strategy officer di Tiger Brokers, Australia, dikutip dari Reuters.
Imbal hasil obligasi pemerintah AS 10-tahun memperpanjang kenaikan karena pejabat Federal Reserve mengambil nada hawkish pada kebijakan pengetatan, memperkuat pandangan bahwa bank sentral AS akan menaikkan suku bunga secara agresif karena memerangi inflasi yang melonjak.
Emas sangat sensitif terhadap kenaikan suku bunga jangka pendek AS dan imbal hasil yang lebih tinggi, yang meningkatkan peluang kerugian memegang emas yang tidak memberikan imbal hasil.
Dolar AS yang lebih kuat juga dapat menekan emas, sementara ketidakpastian geopolitik tetap menjadi dukungan; harga emas terjebak di tengah dua arus yang saling bertentangan itu, kata McCarthy.
Penguatan dolar membuat emas yang dihargakan dalam greenback menjadi kurang menarik bagi pembeli dengan mata uang lainnya.
Emas turun sekitar 1,3 persen sejauh minggu ini. Harga naik mendekati level kunci 2.000 dolar AS per ounce pada Senin (18/4/2022) karena permintaan safe-haven dan meningkatnya kekhawatiran atas inflasi, hanya untuk mundur dan mencapai level terendah dua minggu di sesi sebelumnya.
"Dengan stagflasi yang bergerak dari risiko ekor potensial menjadi kenyataan, investor di seluruh dunia beralih ke emas sebagai diversifikasi portofolio yang tajam," Stephen Innes, Managing Partner di SPI Asset Management mengatakan dalam sebuah catatan.
Logam mulia lainnya di pasar spot, perak turun 1,3 persen menjadi 24,32 dolar AS per ounce, sementara platinum turun 0,6 persen menjadi 962,53 dolar AS, keduanya bersiap untuk kerugian mingguan. Palladium sedikit berubah pada 2.422,88 dolar AS.
Baca juga: Emas jatuh tertekan penguatan dolar dan kenaikan imbal hasil obligasi
Baca juga: Emas turun di Asia tertekan kenaikan dolar dan imbal hasil obligasi AS
Baca juga: Emas tergelincir terseret kekhawatiran pengetatan moneter agresif
Emas menuju penurunan mingguan, karena imbal hasil dan dolar AS naik
22 April 2022 16:41 WIB
Emas batangan. ANTARA/Reuters/aa.
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: