Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar mata uang rupiah yang ditransaksi antarbank di Jakarta, Rabu pagi, bergerak menguat ke posisi Rp8.890 atau naik 25 poin dibanding sebelumnya Rp8.915.

"Sebagian mata uang Asia menguat terhadap dolar AS termasuk rupiah pada pagi ini," kata analis pasar uang dari Samuel Sekuritas Lana Soelistianingsih di Jakarta, Rabu.

Ia menambahkan, pasar saham global juga bergerak dalam area positif, sehingga memberi potensi penguatan pada pasar Asia hari ini.

"Kami perkirakan rupiah mendapat sentimen dari positifnya pasar saham sehingga akan menguat, bergerak dikisaran antara Rp8.890 s.d Rp.8.920 per doalr AS pada perdagangan hari ini," kata dia.

Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Inonesia pada kuartal tiga 2011 juga mencatat kenaikan sebesar 6,5 persen yoy.

"Pertumbuhan ekonomi terlihat dari komponen pengeluaran, sumber pertumbuhan terutama berasal dari ekspor barang dan jasa, diikuti oleh konsumsi masyarakat dan investasi," kata dia.

Sedangkan pengeluaran pemerintah, lanjut dia, hanya memberikan sebesar 0,2 persen dari realisasi pertumbuhan 6,5 persen itu. Sedangkan dari komponen produksi, sumber pertumbuhan tertinggi berasal dari sektor industri pengolahan dan sektor perdagangan, hotel, dan restoran.

"Dengan realisasi ini, target pertumbuhan ekonomi 2011 sebagaimana asumsi APBN-P 2011 kemungkinan akan meleset tipis menjadi 6,4-6,5 persen dari target 6,6 persen, namun tidak meubah fundamental ekonomi yang berarti," ujar dia.

Sementara kabar dari global, kata dia, pasar tenaga kerja AS perlahan membaik. Perbaikan perlahan ini oleh Gubernur the Fed dikatakan sebagai "frustratingly slow".

Namun demikian, lanjut dia, pasar global menyambut positif perbaikan ini, ditambah rencana pengunduran diri Perdana Menteri Italia Berlusconi setelah parlemen menandatangani pengetatan anggaran.

"Sentimen positif ini akan berimbas ke pasar Asia hari ini termasuk Indonesia," kata dia.
(KR-ZMF/F002)