Jakarta (ANTARA) - PT Telkom Indonesia menghadirkan platform yang memungkinkan para kreator dan masyarakat menikmati pengalaman ekonomi digital baru melalui Telkom Metaverse Ecosystem.
Baca juga: Telkom buka lowongan kerja "digital connectivity" dan 10 bidang lain Menurut Deputy EVP Digital Technology & Platform Business Telkom Indonesia Ery Punta Hendraswara, dikutip dari keterangan pers, Jumat, hal ini senada dengan perkembangan industri digital di Indonesia mengalami pertumbuhan yang sangat cepat.
Kehadiran Telkom Metaverse Ecosystem diharapkan dapat berkontribusi untuk memastikan nilai-nilai dari teknologi digital ini bisa memberikan manfaat ke banyak pihak terutama mereka yang bergerak di bidang industri kreatif seperti musik, desain, gim dan lain sebagainya.
"Ekosistem metaverse ini bagian perdana dari semangat untuk belajar, ber-experience dan memulai dari kami untuk para pelaku industri kreatif yang ingin berkarya untuk kepentingan bangsa," kata Ery.
Adapun ekosistem metaverse yang yang dikembangkan oleh Telkom di antaranya Selasar NFT.
Selasar NFT merupakan marketplace untuk crypto collectibles dan non-Fungible Token (NFT) yang utility selain dibuat dalam bentuk Phygital (Physical dan Digital).
NFT item pada Selasar NFT juga akan dapat digunakan pada metaverse yang ada di internal maupun external Telkom.
Selanjutnya yang menjadi bagian dari ekosistem metaverse ini ada Merchnesia yaitu unit bisnis yang membantu menyediakan physical item atau merchandise dari selasar NFT serta mendistribusikannya kepada pengguna yang melakukan proses redeem dari Phygital item.
Terakhir, kehadiran virtual concert di metaverse. Sebuah konser yang diselenggarakan di dunia virtual yang dibangun oleh tim metaverse Telkom yang dikemas dengan tampilan menarik dan imajinatif sehingga memberikan penawaran baru menikmati konser musik secara virtual.
Selain itu, dengan adanya virtual concert ini jangkauan audiens dan penggemar bisa lebih luas.
Pengalaman konser yang unik, dipadukan dengan digital collectibles NFT, tanpa ada batasan tempat dengan biaya yang lebih murah akan mampu meningkatkan keuntungan serta citra bagi musisi Indonesia.
"Telkom Metaverse Ecosystem merupakan jalur yang tepat bagi Telkom Group untuk berkolaborasi. Ada Uzone dan Indihome TV sebagai platform media, ada Langit Musik di entertainment, dan Merchnesia untuk merchandise," kata Ery.
Senior Manager Emerging Technology Platform Telkom Indonesia Anton W. Pramono memaparkan sejumlah keuntungan Selasar NFT.
"Pertama, dikembangkan untuk memudahkan user atau partner untuk membuat, menjual dan membeli NFT menggunakan FIAT money (Rupiah)," kata Anton.
Kedua, memiliki Utility dalam bentuk Phygital sehingga pengguna memperoleh digital itemnya kedalam bentuk fisik.
Ketiga, dikembangkan untuk bisa terhubung dengan metaverse yang ada di internal maupun eksternal Telkom.
"Keempat, sistem royalti yang dapat lebih localize dimana pembagian dapat disesuaikan dengan kebutuhan creator dan partner. Dan yang kelima, support oleh unit bisnis Telkom lainnya," kata Anton.
Adapun virtual concert Merchnesia at Metaverse resmi digelar bulan ini.
Konser virtual perdana yang bertajuk Panggung Anak Senja akan dibuka oleh Pusakata, tayang mulai 23 April hingga akhir Mei 2022.
Pusakata dalam konser ini akan mempersembahkan lagu-lagu yang menjadi hits diantaranya "Larung", "Akad", "Ruang Tunggu", dan lainnya.
Setelah Panggung Anak Senja, akan ada Vidi Aldiano Live At Metaverse, dan masih banyak lagi musisi baik penyanyi dan band ternama Indonesia akan tampil.
Untuk pecinta musik yang ingin menyaksikan konser perdana Pusakata di Panggung Anak Senja bisa mengunjungi http://virtualconcert.merchnesia.com/.
Baca juga: Lewat transformasi digital, Telkom raih pendapatan Rp143 triliun
Baca juga: Telkom Makassar dukung pengembangan potensi dakwah anak sejak dini
Baca juga: Erick Thohir: TelkomGroup siap jadi tulang punggung ekonomi digital RI
Telkom Metaverse Ecosystem hadirkan pengalaman baru industri kreatif
22 April 2022 05:21 WIB
Jumpa pers terkait Telkom Metaverse Ecosystem di Jakarta, Kamis (21/4/2022). ANTARA/HO.
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022
Tags: