Khofifah ajak pengojek daring perempuan maknai perjuangan Kartini
21 April 2022 16:31 WIB
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memeluk salah seorang pengemudi ojek daring sebelum berkonvoi sembari mempublikasikan program '5 STOP' di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Kamis (21/4/2022). ANTARA/Fiqih Arfani.
Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama 100 pengemudi ojek daring perempuan bernyanyi "Ibu Kita Kartini" dan mengajaknya memaknai perjuangan sebelum berkonvoi sembari mempublikasikan program "5 STOP" di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Kamis.
"Tentu tak hanya hafal menyanyikannya, tapi juga memaknai semangat perjuangan RA Kartini yang tak pernah menyerah memperjuangkan kaum wanita," ujar Khofifah.
Menurut dia, 90 persen ojek daring perempuan adalah orang tua tunggal atau tak memiliki suami yang bekerja untuk menghidupi anak serta kebutuhannya sehari-hari.
Baca juga: Gubernur Jawa Barat berikan penghargaan kepada 27 pahlawan perempuan
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut berpesan untuk selalu berhati-hati selama berada di jalan, terlebih saat bekerja malam hari.
"Kita doakan teman-teman ojek daring perempuan ini sehat, semangat, aktivitas lancar dan selalu terlindungi di manapun berada," ucap mantan Menteri Sosial tersebut.
Saat Gubernur berada di atas panggung, tidak sedikit yang berteriak dan menyebut "Khofifah maju Presiden".
Sementara itu, sejumlah perwakilan ojek daring perempuan secara bergantian menyampaikan tentang makna perjuangan RA Kartini dan mengajak rekan-rekannya untuk meneruskannya saat ini.
"Kartini adalah pahlawan yang mengajarkan kita bahwa perempuan tak hanya di dapur, tapi bisa bekerja membantu perekonomian keluarga," kata salah seorang pengemudi ojek daring perempuan dari atas panggung.
Baca juga: Hari Kartini, Menkeu : Stigma keterbatasan perempuan hanya artifisial
Pada kesempatan tersebut, para pengemudi ojek daring perempuan mendapat bantuan zakat produktif berupa uang senilai Rp500 ribu beserta paket sembilan bahan pokok (sembako).
Selain itu, juga dilakukan konvoi motor "Gaspol" dengan mempublikasikan "5 STOP" yaitu stunting, tanpa administrasi kependudukan, kekerasan perempuan, anak dan bullying, pekerja anak dan stop perkawinan anak.
Meski semula hanya berniat memberangkatkan melalui pengibaran bendera start, namun secara spontanitas Khofifah ikut konvoi dan mengendarai sepeda motor listrik "GESITS" menuju Gedung Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) di Jalan Raya Tenggilis Surabaya.
Baca juga: Hari Kartini, Ganjar ingatkan tingginya angka pernikahan dini
"Tentu tak hanya hafal menyanyikannya, tapi juga memaknai semangat perjuangan RA Kartini yang tak pernah menyerah memperjuangkan kaum wanita," ujar Khofifah.
Menurut dia, 90 persen ojek daring perempuan adalah orang tua tunggal atau tak memiliki suami yang bekerja untuk menghidupi anak serta kebutuhannya sehari-hari.
Baca juga: Gubernur Jawa Barat berikan penghargaan kepada 27 pahlawan perempuan
Orang nomor satu di Pemprov Jatim tersebut berpesan untuk selalu berhati-hati selama berada di jalan, terlebih saat bekerja malam hari.
"Kita doakan teman-teman ojek daring perempuan ini sehat, semangat, aktivitas lancar dan selalu terlindungi di manapun berada," ucap mantan Menteri Sosial tersebut.
Saat Gubernur berada di atas panggung, tidak sedikit yang berteriak dan menyebut "Khofifah maju Presiden".
Sementara itu, sejumlah perwakilan ojek daring perempuan secara bergantian menyampaikan tentang makna perjuangan RA Kartini dan mengajak rekan-rekannya untuk meneruskannya saat ini.
"Kartini adalah pahlawan yang mengajarkan kita bahwa perempuan tak hanya di dapur, tapi bisa bekerja membantu perekonomian keluarga," kata salah seorang pengemudi ojek daring perempuan dari atas panggung.
Baca juga: Hari Kartini, Menkeu : Stigma keterbatasan perempuan hanya artifisial
Pada kesempatan tersebut, para pengemudi ojek daring perempuan mendapat bantuan zakat produktif berupa uang senilai Rp500 ribu beserta paket sembilan bahan pokok (sembako).
Selain itu, juga dilakukan konvoi motor "Gaspol" dengan mempublikasikan "5 STOP" yaitu stunting, tanpa administrasi kependudukan, kekerasan perempuan, anak dan bullying, pekerja anak dan stop perkawinan anak.
Meski semula hanya berniat memberangkatkan melalui pengibaran bendera start, namun secara spontanitas Khofifah ikut konvoi dan mengendarai sepeda motor listrik "GESITS" menuju Gedung Badan Koordinasi Kegiatan Kesejahteraan Sosial (BKKKS) di Jalan Raya Tenggilis Surabaya.
Baca juga: Hari Kartini, Ganjar ingatkan tingginya angka pernikahan dini
Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022
Tags: