Jakarta (ANTARA) -
Chief Executive Office (CEO) Indodax Oscar Darmawan mengajak kaum milenial menyisihkan sebagian uang tunjangan hari raya (THR) untuk berinvestasi.

"Saya menyarankan orang orang untuk melek investasi dan bisa memilih produk investasi yang tepat. Investasi itu bukan hanya untuk mendapatkan profit tinggi dengan modal pembelian semurah mungkin namun juga sebagai aset pelindung," kata Oscar lewat keterangan di Jakarta, Kamis.

Salah satu bentuk investasi yang sudah dilegalkan oleh pemerintah Indonesia adalah aset kripto. Aset kripto terutama Bitcoin kini semakin mainstream.

Baca juga: Blokir 218 situs, Bappebti ingatkan risiko investasi di entitas ilegal

Masuknya institusi investor dan tokoh tokoh dunia yang mengumumkan bahwa mereka juga turut berinvestasi kripto menandakan bahwa kripto sebagai salah satu produk investasi semakin masif dimiliki.

Nama-nama besar seperti Elon Musk, Michael Saylor, Jack Dorsey bahkan sampai penulis terkenal Robert Kiyosaki pun berinvestasi di Bitcoin (BTC) dan Ethereum (ETH).

Dalam cuitan twitternya beberapa waktu lalu, penulis buku Rich Dad Poor Dad itu menyarankan orang orang untuk membeli Bitcoin (BTC), emas dan perak untuk menghadapi potensi badai resesi di masa mendatang.

Oscar pun setuju dengan hal itu karena menurutnya, dengan kondisi ekonomi negara dunia belakangan ini bukan tidak mungkin potensi resesi itu akan ada.

Sebagai pelaku industri, Oscar menganggap bahwa kripto adalah investasi yang tepat karena memiliki beberapa keunggulan seperti bisa ditransaksikan selama 24 jam setiap hari tanpa terikat dengan zona waktu, pergerakan harga dari seluruh dunia, serta memiliki inovasi teknologi yang tinggi karena didukung oleh teknologi blockchain yang memang semakin berkembang dan dibutuhkan dewasa ini.

Untuk mencoba peruntungan dalam trading aset kripto, Oscar pun membagikan tips serta saran agar trading kripto dapat menuai profit. Salah satu yang paling penting adalah manajemen waktu dan keuangan.

"Menurut saya hal pertama yang dimiliki oleh seorang trader adalah manajemen waktu serta manajemen keuangan yang baik. Seorang trader tidak perlu setiap saat memantau pergerakan kripto namun perlu menentukan waktu trading yang tepat dan bisa membagi waktu dengan aktivitas lain. Untuk memiliki kemampuan manajemen waktu memang perlu dilatih terus menerus dan tidak bisa instan," kata Oscar.

Baca juga: Berkurangnya pasokan Bitcoin dan Ethereum dinilai jadi kabar positif

Seorang trader juga perlu memiliki kemampuan manajemen keuangan yang baik dan perlu membuat pos pos keuangan tertentu agar bisa menentukan berapa modal yang akan dikeluarkan untuk trading. Trader pun dapat memanfaatkan fitur stop loss untuk meminimalisir kerugian apabila harga aset tersebut turun lebih dalam lagi.

Sebelum bertransaksi aset kripto, seorang trader perlu membuat semacam rencana trading aset kripto mana sajakah yang akan dibeli serta manajemen resiko jika sewaktu waktu tidak sesuai dengan rencana.

Menurut Oscar, aset kripto yang akan dibeli harus diperhatikan likuiditasnya. Trader bisa melakukan analisis dengan melihat perkembangan grafik naik turunnya harga aset kripto tersebut ataupun dengan mengumpulkan beragam informasi seperti kapitalisasi pasar, suplai dan permintaan, komunitas, teknologi, dan berita seputar progres aset kripto bahkan berita perkembangan ekonomi makro dunia.

"Trader dapat membaca berita online dari portal berita dalam dan luar negeri atau mengunjungi CoinMarketCap dan CoinGecko untuk melihat whitepaper suatu aset kripto," ujar Oscar.

Poin terakhir yang penting, lanjut Oscar, yaitu mampu mengendalikan diri dan menerapkan kedisiplinan berinvestasi.

"Trader perlu berpegang pada rencana trading yang sudah dibuat di awal dań berinvestasi menggunakan uang dingin, sabar, serta tidak terjebak pada rasa FOMO. Dengan terus mempelajari sistem trading kripto bukan tidak mungkin kita dapat menuai profit yang cukup meskipun mungkin dimulai dari uang yang tidak terlalu banyak," kata Oscar.

Ia menambahkan, trader juga tidak boleh merasa cepat puas sehingga berhenti untuk belajar ataupun berfokus pada kesalahan dan kegagalan di masa lampau.