Pontianak (ANTARA) - Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Utin Srilena Candramidi mengatakan, mulai Kamis ini feri penyeberangan Bardanadi - Siantan mulai beroperasi kembali setelah beberapa bulan berhenti beroperasi karena dilakukan perbaikan.

"Alhamdulillah hari ini mulai beroperasi, paling lambat pukul 14.00 WIB kapal feri penyeberangan sudah bisa melayani masyarakat untuk penyeberangan," kata Utin Srilena Candramidi di Pontianak.

Selanjutnya operasional feri penyeberangan Bardanadi-Siantan akan berjalan normal seperti biasa yakni mulai pukul 06.00 hingga 20.00 WIB setiap hari. Namun tidak menutup kemungkinan jika memang dibutuhkan terutama menjelang Hari Raya Idul Fitri, pihaknya akan menambah waktu operasional hingga pukul 21.00 WIB.

Baca juga: Pemkab Kapuas siagakan pos vaksinasi di feri untuk pemudik

Ia berharap dengan mulai beroperasinya feri penyeberangan itu bisa mengurangi kemacetan yang terjadi di Jembatan Kapuas I dan Kapuas II selama penutupan sementara operasional kapal feri.

"Memang selama tidak beroperasinya feri penyeberangan mengakibatkan kemacetan di Jembatan Kapuas I dan II karena menumpuknya kendaraan yang melintasi di sana," ungkapnya.

Utin memaparkan, awalnya penutupan sementara operasional feri penyeberangan dikarenakan ada perbaikan dermaga yakni tiang fender atau dolphinnya, karena perbaikannya memang membutuhkan waktu yang begitu panjang karena tergantung kondisi arus sungai. Saat air sungai mengalami pasang yang tinggi, pengerjaannya tidak bisa dilanjutkan sehingga menunggu air dalam kondisi surut.

"Setelah selesai pengerjaan dermaganya, kemudian dilanjutkan dengan pemeliharaan untuk pematangan tiang fender tersebut," katanya.

Kemudian, tambahnya lagi, pada saat bersamaan selesai dermaga dikerjakan, kapal feri bertepatan dengan jadwal docking atau perawatan yang harus dilakukan karena bila tidak, akan mengkuatirkan dari sisi keselamatan.

"Untuk kapal ferinya, ada penggantian ramp door sehingga memerlukan waktu yang lama," jelasnya.

Baca juga: ASDP prediksi peningkatan trafik 16 persen selama Angkutan Lebaran

Sementara itu, Direktur Komersial dan Teknik PT Jembatan Nusantara (JN) Feri, Solihin menjelaskan, tertundanya operasional feri penyeberangan dikarenakan kapal memerlukan perawatan docking atau annual survey.

"Alhamdulillah semua sudah dikerjakan, baik berkaitan dengan mesin, bangunan fisiknya, hingga peralatan penumpang dan krunya semua sudah standarisasi," katanya.

Dikatakannya, kapal feri yang dioperasikan pihaknya bisa menampung sekitar 20 unit kendaraan roda empat ukuran kecil. Untuk mengantisipasi melonjaknya jumlah penumpang feri menjelang lebaran, pihaknya masih melihat kondisi mendatang.

Tidak menutup kemungkinan dalam keadaan-keadaan tertentu sesuai dengan instruksi dari pihak Pemerintah Kota Pontianak waktu operasionalnya ditambah, katanya.

"Intinya kami ingin memperlancar arus penyeberangan. Hari Raya Idul Fitri feri penyeberangan tetap beroperasi. Kami juga menyiapkan posko pada feri penyeberangan," katanya.