Putin sebut Rusia perbarui strategi di WTO di tengah sanksi Barat
21 April 2022 07:00 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin mendengarkan Gubernur Wilayah Novgorod Andrei Nikitin selama pertemuan di Moskow, Rusia pada 22 Maret 2022. Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via REUTERS
Moskow (ANTARA) - Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan pada Rabu (20/4/2022) bahwa pembatasan "ilegal" pada perusahaan-perusahaan Rusia oleh negara-negara Barat bertentangan dengan aturan Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) dan mengatakan kepada pemerintahnya untuk memperbarui strategi Rusia di WTO pada 1 Juni.
Berbicara pada pertemuan pemerintah tentang industri logam negara itu, Putin mengatakan bahwa negara-negara Barat telah melarang Rusia membeli komponen yang diperlukan untuk memproduksi logam gulung, lembaran baja dan produk lainnya.
"Langkah-langkah (sanksi) ini bertentangan dengan prinsip-prinsip WTO, di mana rekan-rekan Eropa terus-menerus menegaskan kepatuhan mereka," kata Putin.
Sebelumnya pada Rabu (20/4/2022) juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan logam Rusia menghadapi "sikap bermusuhan" dari apa yang disebut Moskow sebagai negara-negara yang tidak bersahabat, dan bahwa Rusia akan membuat rencana untuk memerangi ini.
Ekonomi Rusia telah terpukul oleh sanksi Barat yang dirancang untuk memaksa Moskow menarik pasukan yang dikirimnya ke Ukraina pada 24 Februari.
Baca juga: Pejabat keuangan Barat keluar dari pertemuan G20 saat Rusia bicara
Baca juga: Harga minyak beragam karena khawatir pasokan Rusia dan permintaan
Baca juga: Rubel Rusia menguat menuju 78 terhadap dolar, namun saham jatuh
Berbicara pada pertemuan pemerintah tentang industri logam negara itu, Putin mengatakan bahwa negara-negara Barat telah melarang Rusia membeli komponen yang diperlukan untuk memproduksi logam gulung, lembaran baja dan produk lainnya.
"Langkah-langkah (sanksi) ini bertentangan dengan prinsip-prinsip WTO, di mana rekan-rekan Eropa terus-menerus menegaskan kepatuhan mereka," kata Putin.
Sebelumnya pada Rabu (20/4/2022) juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan logam Rusia menghadapi "sikap bermusuhan" dari apa yang disebut Moskow sebagai negara-negara yang tidak bersahabat, dan bahwa Rusia akan membuat rencana untuk memerangi ini.
Ekonomi Rusia telah terpukul oleh sanksi Barat yang dirancang untuk memaksa Moskow menarik pasukan yang dikirimnya ke Ukraina pada 24 Februari.
Baca juga: Pejabat keuangan Barat keluar dari pertemuan G20 saat Rusia bicara
Baca juga: Harga minyak beragam karena khawatir pasokan Rusia dan permintaan
Baca juga: Rubel Rusia menguat menuju 78 terhadap dolar, namun saham jatuh
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022
Tags: