"Jumlah vaksin disiapkan minimal 3.000 dosis, tapi yang paling aman adalah pemudik sudah vaksinasi penuh, karena kalau di rest area atau posko divaksin, kita khawatir ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang nantinya malah membahayakan," katanya dalam keterangan pers di Bandung, Rabu.
Kendati pada tahun 2022 ini pemerintah sudah kembali memperbolehkan mudik, namun protokol kesehatan COVID-19 tetap harus dijaga karena kasus masih ada.
"Jadi kami imbau pastikan dulu sudah vaksin penuh dan lebih baik lagi sudah booster khususnya pemudik yang berasal dari daerah yang kasusnya tinggi," katanya.
Dia mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah menyiapkan langkah antisipatif terhadap lonjakan pemudik di tengah pandemi COVID-19.
Ia menyebut 14,9 juta pemudik diperkirakan akan masuk wilayah Jabar. Sementara yang keluar Jabar mencapai 9,2 juta orang.
Jumlah itu merupakan bentuk akumulasi warga karena sudah dua tahun mudik ditiadakan pemerintah mengingat kasus COVID-19 saat itu masih tinggi.
"Dari total 85,5 juta pemudik nasional, yang akan mudik ke Jabar sekitar 14,9 juta. Tentu kita terus siaga karena sudah dua tahun warga tidak mudik," katanya.
Ia menambahkan untuk mengelola pergerakan massa sebanyak itu harus dilakukan secara terpadu dengan berbagai pihak.
Pemprov Jabar juga menyiapkan 126 posko mudik tersebar di berbagai wilayah. Jumlah ini belum termasuk 337 posko yang disiapkan Polda Jabar yang akan hadir selama arus mudik-balik.
"Persiapannya ada 500 lebih posko sudah disiapkan oleh Pemprov dan Polda Jabar," demikian M Ridwan Kamil.
Baca juga: Sentra vaksinasi didirikan pada beberapa titik jalur mudik di Cirebon
Baca juga: Polda Jabar pasang 337 pos operasi kawal pemudik Lebaran 2022
Baca juga: Titik kemacetan jalur mudik Lebaran 2022 di Jabar mulai dipetakan