Kupang (ANTARA) - Stasiun Klimatologi Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika melaporkan wilayah Rambangaru Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur telah mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH) kategori sangat panjang.
"Umumnya wilayah NTT saat ini mengalami Hari Hujan (HH) dan HTH kategori sangat pendek (1-5 hari) namun wilayah Rambangaru Sumba Timur telah mengalami HTH kategori sangat panjang (31-60 hari)," kata Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKG Rahmattulloh Adji di Kupang, Rabu.
Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan informasi iklim di NTT pada Dasarian II April 2022 yang diperbaharui per 20 April.
Adji menjelaskan selain itu terdapat wilayah yang mengalami HTH pendek (6-10 hari) yaitu sekitar Oebelo Kabupaten Timor Tengah Selatan serta HTH menengah di sekitar Praiwitu Sumba Timur.
Masyarakat di daerah yang mengalami HTH kategori sangat panjang, kata dia perlu melakukan langkah-langkah mitigasi bencana terutama akibat ancaman kekeringan ekstrem.
"Masyarakat perlu menyediakan air yang cukup agar bisa memenuhi kebutuhan selama musim kemarau," katanya.
Lebih lanjut Adji menjelaskan berdasarkan analisis curah hujan di Dasarian II, umumnya wilayah NTT mengalami hujan dengan kategori menengah (51-150 mili meter),
Sebagian wilayah masih mengalami curah hujan kategori tinggi (151-300 mili meter) seperti sebagian kecil Kabupaten Nagekeo, Sumba Timur, Kupang, Timor Tengah Utara, dan Belu.
Pihaknya memperkirakan pada Dasarian III April, umumnya wilayah NTT akan mengalami curah hujan rendah (0-50 mili meter).
Baca juga: Waspadai ancaman bencana kekeringan di NTT
Baca juga: BMKG:Tiga wilayah zona musim di NTT sudah memasuki kemarau
Baca juga: BMKG minta Pemprov NTT waspada musim kemarau di bawah normal
BMKG: Wilayah Rambangaru Sumba Timur telah alami HTH sangat panjang
20 April 2022 16:53 WIB
Ilustrasi - Kondisi air di waduk yang menyusut saat kemarau di Kota Kupang, NTT. ANTARA/Kornelis Kaha.
Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022
Tags: