Kemenhub proyeksikan 20 persen pemudik lewat jalur selatan Jawa
20 April 2022 10:49 WIB
Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan Djoko Sasono (tengah) saat memberikan arahan pada peninjauan jalur mudik Pantai Selatan Jawa, Rabu (20/4). (Adimas Raditya)
Bantul (ANTARA) - Sekretaris Jenderal Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Djoko Sasono memproyeksikan sebanyak 20 persen pemudik akan menggunakan jalur darat melalui jalur pantai selatan Jawa.
"Saya mengharapkan paling tidak kalau bisa 20 persen pun bisa beralih ke Pansela, maka beban di jalur tengah dan jalur pantura bisa sedikit lebih baik. Semoga saja Pansela betul-betul bisa menjadi alternatif bagi pemudik ke Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Djoko di sela kegiatan pengecekan jalur Pansela Jawa, Rabu.
Sejak kemarin, Selasa (19/4), Djoko didampingi sejumlah pejabat meninjau langsung kesiapan jalur Pansela Jawa menelang musim mudik Lebaran 2022.
Baca juga: Sekjen Kemenhub cek kesiapan jalur mudik lintas Pantai Selatan Jawa
Pada kesempatan tersebut, Djoko menyampaikan jaringan infrastruktur jalan mulai dari Cileunyi, Nagreg, Banjar, Pangandaran, Cilacap, hingga Wates relatif baik dan siap untuk digunakan untuk jalur mudik.
Kemudian, kegiatan peninjauan jalur mudik Pansela Jawa akan dilanjutkan menyusuri jalan mulai dari Wates menuju ke Pacitan, hingga ke arah Trenggalek dan Tulungagung, Jawa Timur.
Menurut dia, jalur Pansela Jawa memiliki keindahan alam dan pemandangan yang indah di sepanjang jalan.
Selain itu, di sejumlah wilayah juga memiliki kearifan lokal berupa kuliner khas daerah.
"Selain mampu menghindari kemacetan, Pansela juga menghadirkan pemandangan alam yang instagramable dan aneka kuliner," ujarnya.
Baca juga: Ganjar cek kesiapan jalur mudik di Jateng
Ia menambahkan, Kemenhub tengah mendokumentasikan video perjalanan yang akan dijadikan evaluasi titik-titik mana saja yang berpotensi menimbulkan kemacetan.
Berdasarkan hasil survei Balitbanghub, sebanyak 85,5 juta orang yang akan melakukan perjalanan di masa mudik, 47 persen di antaranya akan menggunakan jalur darat baik itu kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) maupun bus.
"Sektor darat menjadi yang paling krusial untuk ditangani. Saya berharap jalur selatan Jawa ini nanti dapat menjadi jalur alternatif bagi para pemudik," katanya.
"Saya mengharapkan paling tidak kalau bisa 20 persen pun bisa beralih ke Pansela, maka beban di jalur tengah dan jalur pantura bisa sedikit lebih baik. Semoga saja Pansela betul-betul bisa menjadi alternatif bagi pemudik ke Jawa Tengah dan Jawa Timur," kata Djoko di sela kegiatan pengecekan jalur Pansela Jawa, Rabu.
Sejak kemarin, Selasa (19/4), Djoko didampingi sejumlah pejabat meninjau langsung kesiapan jalur Pansela Jawa menelang musim mudik Lebaran 2022.
Baca juga: Sekjen Kemenhub cek kesiapan jalur mudik lintas Pantai Selatan Jawa
Pada kesempatan tersebut, Djoko menyampaikan jaringan infrastruktur jalan mulai dari Cileunyi, Nagreg, Banjar, Pangandaran, Cilacap, hingga Wates relatif baik dan siap untuk digunakan untuk jalur mudik.
Kemudian, kegiatan peninjauan jalur mudik Pansela Jawa akan dilanjutkan menyusuri jalan mulai dari Wates menuju ke Pacitan, hingga ke arah Trenggalek dan Tulungagung, Jawa Timur.
Menurut dia, jalur Pansela Jawa memiliki keindahan alam dan pemandangan yang indah di sepanjang jalan.
Selain itu, di sejumlah wilayah juga memiliki kearifan lokal berupa kuliner khas daerah.
"Selain mampu menghindari kemacetan, Pansela juga menghadirkan pemandangan alam yang instagramable dan aneka kuliner," ujarnya.
Baca juga: Ganjar cek kesiapan jalur mudik di Jateng
Ia menambahkan, Kemenhub tengah mendokumentasikan video perjalanan yang akan dijadikan evaluasi titik-titik mana saja yang berpotensi menimbulkan kemacetan.
Berdasarkan hasil survei Balitbanghub, sebanyak 85,5 juta orang yang akan melakukan perjalanan di masa mudik, 47 persen di antaranya akan menggunakan jalur darat baik itu kendaraan pribadi (mobil dan sepeda motor) maupun bus.
"Sektor darat menjadi yang paling krusial untuk ditangani. Saya berharap jalur selatan Jawa ini nanti dapat menjadi jalur alternatif bagi para pemudik," katanya.
Pewarta: Adimas Raditya Fahky P
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022
Tags: