Arafah (ANTARA News) - Jamaah calon haji Indonesia diimbau untuk tidak terlalu sering keluar tenda saat wukuf di Arafah, mengingat cuaca sangat panas.

"Saya imbau agar jamaah jangan sampai terlalu letih mengingat perjalanan ibadah haji masih cukup berat," kata Menag kepada pers di Arafah, Sabtu.

Hal tersebut disampaikan usai dirinya keliling meninjau keberadaan jamaah Indonesia serta untuk melihat langsung pelaksanaan wukuf.

ANTARA melaporkan suhu di Arafah memang sangat terik sehingga berpotensi mempercepat kelelahan jamaah, padahal proses ibadah masih harus dijalankan menuju Muzdalifah dan Mina.

Menag mengingatkan bahwa ibadah haji ini juga ibadah fisik, sehingga jamaah diimbau jangan keletihan dan jangan sering keluar tenda.

"Jaga stamina masing-masing jangan sampai keletihan untuk proses ibadah selanjutnyan" ujar Suryadharma, berharap.

Dari hasil peninjauan keliling maktab jamaah, dia mengakui, masih banyak yang harus diperbaiki seperti dengan masih ditemukan antrean satu jalur saat akan mengambil makanan secara prasmanan.

"Memang seharusnya dua jalur antrean. Nanti kita benahi proses antrean agar jadi dua jalur," paparnya.

Mengenai jumlah kamar kecil yang dinilai terlalu sedikit dibanding dengan jumlaah jamaah sehingga menimbulkan antrean, menag mengatakan soal itu adalah otoritas Pemerintah Arab Saudi.

Namun demikian, dia akan menyampaikan hal itu kepada pemerintah Arab Saudi dan mengusulkan untuk bisa ditambah di tahun mendatang.

"Saya akan usulkan kepada pemerintah setempat agar bisa ditambah kamar kecilnya," ujarnya.

Dalam peninjauan tadi, menang juga menemukan adanya tukang foto keliling yang menawarkan jamaah foto bersama onta.

Menurut dia, hal itu sebenarnya tidak diizinkan karena akan mengganggu proses ibadah jamaah.

Selain itu, juga ditemukan beberapa pedagang kaki lima yang menjajakan berbagai suvenir.

"Hal itu sebenarnya tidak boleh kalau dilihat Askar (polisi setempat) pasti akan diusir," Menag menegaskan.

(A025/C004)