Pemerintah serap dana Rp2,01 triliun dari lelang sukuk negara
19 April 2022 22:25 WIB
Ilustrasi - Beberapa calon pembeli berkonsultasi tentang pembelian di sebuah gerai agen penjual Sukuk Negara Ritel Seri SR-001 saat peluncurannya di Jakarta. FOTO ANTARA/Andika Wahyu/pd/aa.
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana Rp2,01 triliun dari lelang enam seri Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) alias sukuk negara pada 19 April 2022 dari total penawaran masuk sebesar Rp7,53 triliun.
Adapun keenam seri yang dilelang melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI) tersebut adalah SPNS04102022, PBS031, PBS032, PBS030, PBS029, dan PBS033.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, memerinci jumlah nominal tertinggi dimenangkan dari seri PBS031 yang sebesar Rp1,55 triliun.
Penawaran masuk untuk seri tersebut tercatat Rp2,67 triliun atau juga merupakan yang terbesar di antara seri lainnya, sehingga ditetapkan imbal hasil atau yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 4,83327 persen dengan bid to cover ratio 1,73 kali.
Selanjutnya, penyerapan dana tertinggi berasal dari PBS029 yakni Rp200 miliar dari penawaran masuk Rp2,55 triliun, sehingga bid to cover ratio tercatat 12,79 kali dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,65571 persen.
Pemerintah juga meraup dana yang cukup banyak dari seri PBS032 yaitu sebesar Rp150 miliar dan tercatat penawaran masuk Rp332 miliar, sehingga bid to cover ratio mencapai 2,21 kali dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 5,17866 persen.
Dari seri PBS033, diserap dana Rp100 miliar dari penawaran masuk Rp1,23 triliun, sehingga bid to cover ratio tercatat mencapai 12,39 kali dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,88546 persen.
Kemudian terdapat pula dana yang diraup dari PBS030 dan merupakan yang terkecil, yakni Rp10 miliar dari jumlah penawaran masuk Rp379 miliar, sehingga bid to cover ratio tercatat mencapai 37,9 kali dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,05 persen.
Sementara itu, pemerintah memilih tak menyerap dana dari penawaran masuk SPNS04102022 yang sebesar Rp351 miliar.
Sebelumnya, pemerintah menetapkan target indikatif untuk lelang SBSN kali ini adalah Rp9 triliun, tetapi karena hasil lelang belum memenuhi target, pemerintah akan melaksanakan lelang SBSN tambahan atau Green Shoe Option pada hari Rabu, 20 April 2022 pukul 09.00-10.00 WIB.
Namun, hanya terdapat lima seri sukuk yang akan kembali dilelang yakni PBS031, PBS032, PBS030, PBS029, dan PBS033, masing-masing dengan yield rata-rata tertimbang sesuai dengan yang telah ditetapkan pada hasil lelang utama.
Seri PBS031 memiliki imbalan sebesar 4,0 persen, kemudian PBS032 sebesar 4,875 persen, PBS030 sebesar 5,875 persen, PBS029 sebesar 6,375 persen, dan PBS033 sebesar 6,75 persen.
Pelaksanaan lelang tambahan dapat diikuti oleh BI, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan/atau dealer utama yang menyampaikan penawaran pembelian dalam lelang SBSN tanggal 19 April 2022.
Baca juga: Kemenkeu: Penerbitan green sukuk kurangi emisi 10,3 juta ton karbon
Baca juga: Kemenkeu sebut lelang SUN dibayangi sikap "hawkish" Fed
Baca juga: Pemerintah mulai tawarkan sukuk wakaf SWR003 berkupon 5,05 persen
Adapun keenam seri yang dilelang melalui sistem lelang Bank Indonesia (BI) tersebut adalah SPNS04102022, PBS031, PBS032, PBS030, PBS029, dan PBS033.
Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa, memerinci jumlah nominal tertinggi dimenangkan dari seri PBS031 yang sebesar Rp1,55 triliun.
Penawaran masuk untuk seri tersebut tercatat Rp2,67 triliun atau juga merupakan yang terbesar di antara seri lainnya, sehingga ditetapkan imbal hasil atau yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan sebesar 4,83327 persen dengan bid to cover ratio 1,73 kali.
Selanjutnya, penyerapan dana tertinggi berasal dari PBS029 yakni Rp200 miliar dari penawaran masuk Rp2,55 triliun, sehingga bid to cover ratio tercatat 12,79 kali dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,65571 persen.
Pemerintah juga meraup dana yang cukup banyak dari seri PBS032 yaitu sebesar Rp150 miliar dan tercatat penawaran masuk Rp332 miliar, sehingga bid to cover ratio mencapai 2,21 kali dengan yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan 5,17866 persen.
Dari seri PBS033, diserap dana Rp100 miliar dari penawaran masuk Rp1,23 triliun, sehingga bid to cover ratio tercatat mencapai 12,39 kali dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,88546 persen.
Kemudian terdapat pula dana yang diraup dari PBS030 dan merupakan yang terkecil, yakni Rp10 miliar dari jumlah penawaran masuk Rp379 miliar, sehingga bid to cover ratio tercatat mencapai 37,9 kali dengan imbal hasil rata-rata tertimbang yang dimenangkan 6,05 persen.
Sementara itu, pemerintah memilih tak menyerap dana dari penawaran masuk SPNS04102022 yang sebesar Rp351 miliar.
Sebelumnya, pemerintah menetapkan target indikatif untuk lelang SBSN kali ini adalah Rp9 triliun, tetapi karena hasil lelang belum memenuhi target, pemerintah akan melaksanakan lelang SBSN tambahan atau Green Shoe Option pada hari Rabu, 20 April 2022 pukul 09.00-10.00 WIB.
Namun, hanya terdapat lima seri sukuk yang akan kembali dilelang yakni PBS031, PBS032, PBS030, PBS029, dan PBS033, masing-masing dengan yield rata-rata tertimbang sesuai dengan yang telah ditetapkan pada hasil lelang utama.
Seri PBS031 memiliki imbalan sebesar 4,0 persen, kemudian PBS032 sebesar 4,875 persen, PBS030 sebesar 5,875 persen, PBS029 sebesar 6,375 persen, dan PBS033 sebesar 6,75 persen.
Pelaksanaan lelang tambahan dapat diikuti oleh BI, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dan/atau dealer utama yang menyampaikan penawaran pembelian dalam lelang SBSN tanggal 19 April 2022.
Baca juga: Kemenkeu: Penerbitan green sukuk kurangi emisi 10,3 juta ton karbon
Baca juga: Kemenkeu sebut lelang SUN dibayangi sikap "hawkish" Fed
Baca juga: Pemerintah mulai tawarkan sukuk wakaf SWR003 berkupon 5,05 persen
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022
Tags: