Kabupaten Bogor (ANTARA) - PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, menunaikan zakat dengan 27 ton beras untuk warga di 12 desa mitra berlokasi di tiga kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

"Program seperti ini selalu dilakukan Indocement setiap tahun untuk meningkatkan rasa kebersamaan antara masyarakat desa mitra dengan perusahaan," ungkap Direktur dan Sekretaris Perusahaan PT Indocement Tbk, Antonius Marcos dalam buka puasa bersama secara virtual, Selasa.

Menurut dia, pemberian beras tersebut merupakan satu dari berbagai kegiatan sosial Indocement selama bulan Ramadhan.

Marcos menyebutkan, pandemi COVID-19 tidak menghentikan program CSR Indocement untuk masyarakat desa mitra. Seperti program unggulan CSR di antaranya Program Kampung Ramah Lingkungan, Program Pengelolaan Sampah Berbasis Masyarakat, Program Sekolah Adiwiyata (gerakan peduli dan berbudaya lingkungan hidup di sekolah), Program Pengembangan UMKM, dan Program Pengembangan Tempat Wisata terus berjalan.

"Sepanjang 2021, Indocement telah melaksanakan 916 kegiatan pemberdayaan masyarakat dengan total dana untuk pengembangan masyarakat sebesar Rp12,6 miliar," kata Marcos.

Bantuan Ramadhan pun dilakukan di Komplek Pabrik Cirebon dengan membagikan 10.110 paket beras untuk masyarakat desa mitra dan bantuan perlengkapan sarana ibadah dan takjil untuk empat puluh musala dan masjid yang berada di wilayah desa mitra.

Kemudian, di Kompleks Pabrik Tarjun melakukan kunjungan silaturahmi dan menyerahkan bantuan bingkisan Ramadan serta bantuan dana kepada perwakilan masyarakat dari delapan desa mitra.

Komitmen Lestarikan Lingkungan Hidup

Indocement, melalui Tim Manajemen Energi Indocement yang didukung oleh Heidelbergcement Technology Center (HTC) telah mengembangkan program konservasi energi dan rencana (roadmap) untuk melakukan efisiensi energi dan penurunan CO2. Indocement memiliki target pada 2025 untuk emisi CO2 dari Lingkup 1 sebesar 575kg CO2/ton semen (2021: 606 CO2/ton semen).

Target tersebut bisa diraih dengan beragam inisiatif hijau seperti meningkatkan penggunaan bahan bakar alternative menjadi 25 persen pada 2025, menggunakan lebih banyak bahan baku alternatif untuk menggantikan klinker, mendorong penggunaan semen hijau yaitu semen hidraulis, semen slag dan portland composite cement (PCC) untuk menggantikan semen jenis ordinary portland cement (OPC) secara bertahap serta pengembangan energi terbarukan untuk sumber listrik.

Indocement juga terus mengejar target emisi debu menjadi 10 mg/Nm3 pada tahun 2025, target ini jauh dengan regulasi emisi debu pemerintah yang hanya berada pada angka 60 mg/Nm3, pada 2021 rata-rata emisi debu Indocement mencapai 21,9 mg/Nm3.

Sebagai perusahaan publik yang berorientasi pada keberlanjutan, Indocement memberikan perhatian besar kepada aspek Environment, Social, and Governance/Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG/LST) yang tercermin pada dibentuknya Komite ESG pada 2021. Komite ini akan memantau penerapan kinerja keberlanjutan dan memastikan keseimbangan aspek ESG.

Pada aspek lingkungan, Perseroan terus mengurangi jejak lingkungan dengan berbagai cara dan terobosan, Indocement terus berusaha untuk menurunkan jumlah emisi karbon, meningkatkan penggunaan material alternatif, dan mengelola limbah. memastikan kelestarian lingkungan, meningkatkan kesejahteraan karyawan, serta bertumbuh harmonis bersama komunitas di sekitar Perseroan.(KR-MFS)