Imunisasi campak dan polio aman bagi balita

4 November 2011 21:20 WIB
Proses penelitian dan pengembangan produk vaksin di dalam laboratorium PT Bio Farma (Persero) (ANTARANews/Ardika)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah menjamin imunisasi campak dan polio aman bagi anak-anak bawah lima tahun karena vaksin yang diberikan berkualitas tinggi serta sudah mendapatkan sertifikasi Badan Pengawas Obat dan Makanan dan prakualifikasi Organisasi Kesehatan Dunia.

"Jadi kita jangan mengambil kesimpulan terburu-buru seolah-olah meninggalnya dua balita di Bekasi pekan lalu karena imunisasi," kata Sekretaris Komite Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI), Dr dr Julitasari, kepada ANTARA di Jakarta, Jum’at malam.


Penjelasan Julitasi diberikan menyusul pemberitaan
mengenai meninggalnya dua balita di Kota Bekasi, Jawa Barat sepekan setelah mereka menjalani imunisasi campak dan polio dalam Program Pekan Imunisasi Nasional pekan lalu.

Korban yang meninggal dunia tersebut adalah Hanif M Husnaya (3), putera dari pasangan Awal Adiguna dan Eva, dan Isma Nur Fauziah (3), puteri dari pasangan Tian Setiani dan Nana Setiana.


Komnas KIPI dan Komite Daerah KIPI Bekasi telah menurunkan tim investigasi ke lapangan dan sedang mempelajari rekam medis serta laporan dokter yang merawat keduanya saat mereka berada di ruang gawat darurat.


“Kita harus meluruskan kasus tersebut, bisa jadi akibat penyakit-penyakit lain, apalagi karena vaksin campak dan polio secara medis dipastikan sangat aman bagi balita,” kata Julitasari.

Vaksin produk Bio Farma itu sudah diekspor ke 110 negara dan sejauh ini dilaporkan tidak ada balita di negara-negara itu yang meninggal akibat imunisasi campak dan polio.


Menurut Julitasari, laporan resmi mengenai hasil investigasi atas meninggalnya dua Balita itu akan disampaikan oleh Ketua Komite Pengkajian dan Penanggulangan KIPI dalam
beberapa hari mendatang, paling lama dalam seminggu ke depan.

Sementara itu beberapa waktu lalu juga pernah beredar berita tentang kejadian ikutan pasca imunisasi yang terhitung berat seperti kasus Sinta Bela, siswi Madrasah Ibtidaiyah Al Huda, Jatimulya, Kabupaten Bekasi, yang menurut orangtuanya lumpuh setelah diimunisasi.


Namun sebagaimana diberitakan media massa juga, berdasarkan hasil pemeriksaan oleh dokter-dokter ahli di bidangnya terbukti bahwa kelumpuhan anak itu terjadi karena tuberkulosis di tulang belakang yang sudah berlangsung lama dan bukan akibat dari imunisasi.
(*)

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011

Terkait

Terpopuler - Nasional