Jakarta (ANTARA) - Museum Tembok Besar China telah mulai menerima skema renovasi dan peningkatan dari sejumlah lembaga desain yang berasal dari dalam maupun luar negeri selama tiga bulan ke depan, demikian disampaikan Biro Warisan Budaya Kota Beijing.

Proyek renovasi dan peningkatan itu meliputi lahan seluas sekitar 27.000 meter persegi dan sebuah area pembangunan seluas sekitar 16.000 meter persegi.

Setelah ditingkatkan, museum tersebut akan terdiri dari sebuah pusat pameran, pusat pengunjung, serta pusat penelitian dan pertukaran internasional.

Museum Tembok Besar China, yang terletak di kawasan wisata Tembok Besar Badaling, Situs Warisan Dunia UNESCO, telah ditutup sejak 6 April karena pengemasan dan pemindahan lebih dari 5.000 peninggalan budayanya.