Bersama Raja Yordania dan Rusia, Presiden Palestina bahas Timur Tengah
19 April 2022 15:19 WIB
Pasukan keamanan Israel bergerak dalam posisi saat bentrok dengan pengunjuk rasa asal Palestina di lapangan dimana Mesjid Al-Aqsa berada, yang untuk Muslim dikenal sebagai "Noble Sanctuary" dan untuk Yahudi dikenal sebagai "Temple Mount", di Kota Tua Yerusalem, Jumat (15/4/2022). ANTARA FOTO/REUTERS/Ammar Awad/aww/cfo/pri.
Ramallah (ANTARA) - Presiden Palestina Mahmoud Abbas pada Senin (18/4) membahas eskalasi ketegangan dengan Israel di Yerusalem Timur bersama Raja Yordania Abdullah II dan Presiden Vladimir Putin via telepon.
Abbas berbagi pandangan dengan Raja Abdullah mengenai perkembangan di Yerusalem Timur, menuding polisi Israel bertindak "secara brutal terhadap para jemaah, dalam pelanggaran terang-terangan hukum internasional dan hukum serta status sejarah status quo di kota suci tersebut," demikian laporan kantor berita Palestina WAFA.
Ketegangan antara Israel dan Palestina kian memanas dalam beberapa hari belakangan saat bulan suci Ramadhan bertepatan dengan libur Paskah Yahudi.
Bentrokan antara warga Palestina dan aparat kepolisian Israel pecah pada Jumat di kompleks Masjid Al Aqsa, sehingga menyebabkan lebih dari 160 warga Palestina terluka.
Menurut laporan WAFA, kedua pihak sepakat untuk segera mengelar pertemuan dan melanjutkan konsultasi, koordinasi dan kontak dengan sejumlah pihak terkait untuk menghentikan kekerasan di situs suci tersebut.
Lewat percakapan telepon dengan Putin, Abbas membahas hubungan bilateral dan perkembangan terkini di Timur Tengah, menyebutkan bahwa ada kebutuhan untuk menghargai hukum internasional dan aksi untuk menghentikan pendudukan Israel di wilayah-wilayah Palestina.
Abbas juga menyerukan upaya untuk memberikan perlindungan internasional bagi rakyat Palestina, kata WAFA.
Sumber: Xinhua
Baca juga: Kedubes Palestina kutuk serangan Israel di Masjid Al Aqsa
Baca juga: Muhammadiyah: Barat bisu jika rakyat Palestina diserang Israel
Baca juga: Pendirian negara Palestina solusi satu-satunya konflik Israel: Jubir
Abbas berbagi pandangan dengan Raja Abdullah mengenai perkembangan di Yerusalem Timur, menuding polisi Israel bertindak "secara brutal terhadap para jemaah, dalam pelanggaran terang-terangan hukum internasional dan hukum serta status sejarah status quo di kota suci tersebut," demikian laporan kantor berita Palestina WAFA.
Ketegangan antara Israel dan Palestina kian memanas dalam beberapa hari belakangan saat bulan suci Ramadhan bertepatan dengan libur Paskah Yahudi.
Bentrokan antara warga Palestina dan aparat kepolisian Israel pecah pada Jumat di kompleks Masjid Al Aqsa, sehingga menyebabkan lebih dari 160 warga Palestina terluka.
Menurut laporan WAFA, kedua pihak sepakat untuk segera mengelar pertemuan dan melanjutkan konsultasi, koordinasi dan kontak dengan sejumlah pihak terkait untuk menghentikan kekerasan di situs suci tersebut.
Lewat percakapan telepon dengan Putin, Abbas membahas hubungan bilateral dan perkembangan terkini di Timur Tengah, menyebutkan bahwa ada kebutuhan untuk menghargai hukum internasional dan aksi untuk menghentikan pendudukan Israel di wilayah-wilayah Palestina.
Abbas juga menyerukan upaya untuk memberikan perlindungan internasional bagi rakyat Palestina, kata WAFA.
Sumber: Xinhua
Baca juga: Kedubes Palestina kutuk serangan Israel di Masjid Al Aqsa
Baca juga: Muhammadiyah: Barat bisu jika rakyat Palestina diserang Israel
Baca juga: Pendirian negara Palestina solusi satu-satunya konflik Israel: Jubir
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2022
Tags: