Jakarta (ANTARA News) - Perjalanan menuju kantor, baik menggunkan kendaraan pribadi maupun transportasi publik ternyata bisa mempengaruhi kesehatan. Setidaknya hal itu terungkap berdasarkan sebuah penelitian yang dilakukan oleh para Ilmuwan asal Swedia.

Para peneliti mengungkap bahwa mereka yang berkendara ke kantornya, baik menggunakan mobil pribadi ataupun transportasi publik, tak hanya mengalami stres tetapi juga lebih sering menderita sakit jika dibandingkan dengan mereka yang pergi ke kantor dengan sepeda atau berjalan kaki.

Penelitian yang dilakukan oleh Lund University itu melibatkan 21 ribu orang yang bekerja dengan waktu penuh dan berusia antara 18 hingga 64 tahun.

Para ilmuwan menemukan bahwa orang yang pergi dan kembali dari kantor dengan mengendarai sebuah mobil atau duduk di dalam sebuah bus atau kereta memiliki pola gangguan tidur dan mengalami stres yang lebih tinggi ketimbang mereka yang bergerak lebih aktif.

"Secara umum, pengguna mobil dan transportasi publik menderita lebih banyak akan stres harian, memiliki kualitar tidur yang lebih buruk, dan harus berjuang lebih untuk kesehatan mereka ketimbang para kommuter aktif," kata Professor Erik Hanssen yang melakukan penelitian itu, seperti dikutip dari Huffington Post.

Hasil dari penelitian ini juga mengungkapkan bahwa semakin panjang perjalanan, maka akan semakin buruk kesehatan anda.

"Kesehatan yang buruk yang diperoleh dari penggunaan transportasi publik meningkat seiring panjangnya jarak perjalanan," kata Profesor Hanssen.

Bagaimananpun, panjang jarak perjalanan menuju dan dari kantor tak sepenuhnya berkontribusi pada kesehatan yang buruk.

Alasannya, para peneliti juga percaya bahwa ada faktor lain yang berkontribusi pada panjang perjalanan dan tingkat kesehatan. Diantaranya adalah efisiensi dari transportasi, kondisi pribadi, dan wilayah yang dilalui dalam perjalanan menuju dan dari kantor.(yud)