PBB (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, Rabu, "sangat prihatin" dengan keputusan Israel untuk mengijinkan pembangunan pemukiman kembali di wilayah-wilayah pendudukan setelah Palestina "mengamankan" keanggotaan penuh di UNESCO.

Ban juga "mengkhawatirkan dampak dari perkembangan" terhadap hubungan antara Israel dan Palestina. Ia meminta kedua belah pihak untuk "menahan diri dari provokasi," kata Juru bicaranya Martin Nesirky.

"Sekjen sangat prihatin pada keputusan yang diumumkan oleh pemerintah Israel sebagai reaksi atas "hasil pemungutan suara di Sidang Umum UNESCO yang menganugerahkan keangggotaan penuh dari Palestina," kata Nesirky.

Ban menyoroti pandangan PBB bahwa kegiatan pembangunan permukiman Israel melanggar hukum internasional dan peta jalan untuk perdamaian yang ditetapkan oleh Kuartet diplomatik untuk Timur Tengah - Amerika Serikat, Uni Eropa, Rusia dan PBB.

"Sekjen menyerukan kepada pemerintah Israel untuk membekukan semua aktivitas pembangunan pemukiman dan untuk melanjutkan mentransfer pendapatan dari pajak pertambahan nilai dan bea masuk yang menjadi hak Pemerintah Palestina dan hal-hal yang penting untuk memungkinkannya berfungsi, sejalan dengan kewajiban Israel," kata jurubicara itu, demikian AFP.
(G003/B002)