"Gelaran yang telah dihelat lima kali sejak 2020 ini mencatatkan transaksi Rp5,1 miliar," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di Semarang, Senin.
Ganjar menjelaskan bahwa ajang UKM Virtual Expo dimulai sejak 2020 saat COVID-19 mewabah sehingga menyebabkan kondisi paceklik pada sektor pariwisata dan UKM.
"Oleh karena itu, Pemprov Jateng menginisiasi gelaran jualan virtual agar produk-produk UKM dari pelosok Jawa Tengah dapat dikenal lebih luas," ujarnya didampingi Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen dan Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno.
Baca juga: Semen Gresik luncurkan program "Bingkisan Berkah UKM Rembang"
Orang nomor satu di Jateng itu menyebutkan UKM Virtual Expo 2022 pada bulan Ramadhan ini merupakan ikhtiar Pemprov Jateng menggenjot penjualan produk-produk sektor UKM.
"Kita tahu produk dari masyarakat cukup bagus, banyak inovasi yang dilakukan mereka. Ada produk non-beras, ada produk pakaian, fesyen, dan sarung menjadi idola karena mendekati lebaran. Ini ajang promosikan sekaligus masyarakat mengerti ada produk berkualitas dari UKM," katanya.
Kepala Dinas Koperasi UKM Provinsi Jateng Ema Rachmawati menambahkan UKM Virtual Expo sesi lima diselenggarakan secara hybrid.
Selain etalase daring di www.ukmvirtualexpo.com masyarakat juga bisa berbelanja langsung pada gerai-gerai yang tersedia di halaman Gedung Ghradika Bhakti Praja, Kompleks Kantor Gubernur Jateng.
"Acara ini akan digelar 18-20 April 2022, ada 50 gerai yang hadir secara luring, kalau sebelumnya kita 'online' full, kita ini mencoba hybrid mengajak teman-teman untuk jualan langsung," katanya.
Baca juga: 100 UKM kuliner bakal meriahkan Pusat Takjil Benteng Vastenburg Solo
Berdasarkan data Dinkop UKM Jateng, dari ajang UKM Virtual Expo sesi 1-4 tercatat penjualan dari ajang ini mencapai Rp 5,1 miliar dan transaksi yang tercatat bisa lebih banyak karena beberapa UKM dan penjual melakukan transaksi di luar gelaran.
Ema berharap ajang jualan seperti ini juga diikuti oleh instansi lain, terlebih menjelang Lebaran, Pemprov Jateng kini sedang berusaha agar produk UKM Jateng dapat dipasarkan pada "rest area" jalan tol.
Ia menyebut gelaran UKM Virtual Expo sesi lima ini didukung sepenuhnya oleh Bank Jateng dan terkait target penjualan, Dinkop UKM Jateng tidak pernah mematok target, serta catatan transaksi dihitung setelah gelaran tersebut rampung.
"Dari gelaran UVO (sesi 1-4) kita mencatatkan penjualan hampir Rp6 miliar. Itu selama pameran berlangsung, kalau yang 'repeat order' belum kita hitung, kalau keseluruhan ya lebih dari Rp10 miliar," ujarnya.