Kasus aktif COVID-19 di atas 1.000 kini hanya di tiga provinsi
18 April 2022 15:18 WIB
Tangkapan layar - Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dalam konferensi pers di Kantor Presiden, usai rapat terbatas evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (18/4/2022). ANTARA/Indra Arief/am.
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan situasi pandemi COVID-19 di Indonesia terus berkembang ke arah positif, di mana saat ini hanya tiga provinsi di luar Jawa Bali yang memiliki kasus aktif di atas 1.000 pasien.
"Ketiga provinsi itu adalah Papua, Lampung dan Sumatera Barat," kata Menko Perekonomian dalam keterangan pers setelah mengikuti rapat terbatas evaluasi PPKM yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.
"Di Papua masih 12.000 kasus aktif dan di Lampung 7.400. Sumatera Barat 2.500, sementara yang lain di bawah 1.000," kata Airlangga dalam keterangan pers yang diikuti secara daring melalui kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden.
Secara nasional Airlangga menjabarkan bahwa hingga Minggu (17/4), kasus aktif COVID-19 berada di angka 60.475 atau turun sekira 90 persen dibandingkan April tahun lalu.
Sementara untuk kasus harian berada di angka 602 atau turun sekira 99 persen, dengan tingkat keterisian rumah sakit (BOR) rata-rata empat persen, kata Menko Perekonomian.
Meski situasi kasus harian dan kasus aktif COVID-19 di Indonesia terus memperlihatkan perkembangan membaik, Menko Perekonomian kembali menyerukan ajakan pemerintah untuk terus menyegerakan penyuntikan vaksinasi COVID-19, baik dosis pertama, kedua maupun penguat.
Berkenaan dengan tingkat vaksinasi COVID-19, hanya ada dua provinsi yang masih belum mencapai 70 persen untuk dosis pertama, yakni Papua Barat dan Papua.
"Sedangkan untuk dosis kedua di bawah 70 persen adalah Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, seluruh Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua," kata Airlangga.
"Ketiga provinsi itu adalah Papua, Lampung dan Sumatera Barat," kata Menko Perekonomian dalam keterangan pers setelah mengikuti rapat terbatas evaluasi PPKM yang dipimpin Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin.
"Di Papua masih 12.000 kasus aktif dan di Lampung 7.400. Sumatera Barat 2.500, sementara yang lain di bawah 1.000," kata Airlangga dalam keterangan pers yang diikuti secara daring melalui kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden.
Secara nasional Airlangga menjabarkan bahwa hingga Minggu (17/4), kasus aktif COVID-19 berada di angka 60.475 atau turun sekira 90 persen dibandingkan April tahun lalu.
Sementara untuk kasus harian berada di angka 602 atau turun sekira 99 persen, dengan tingkat keterisian rumah sakit (BOR) rata-rata empat persen, kata Menko Perekonomian.
Meski situasi kasus harian dan kasus aktif COVID-19 di Indonesia terus memperlihatkan perkembangan membaik, Menko Perekonomian kembali menyerukan ajakan pemerintah untuk terus menyegerakan penyuntikan vaksinasi COVID-19, baik dosis pertama, kedua maupun penguat.
Berkenaan dengan tingkat vaksinasi COVID-19, hanya ada dua provinsi yang masih belum mencapai 70 persen untuk dosis pertama, yakni Papua Barat dan Papua.
"Sedangkan untuk dosis kedua di bawah 70 persen adalah Kalimantan Barat, Nusa Tenggara Timur, Gorontalo, seluruh Sulawesi, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua," kata Airlangga.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Masuki M. Astro
Copyright © ANTARA 2022
Tags: