Output baterai NEV China naik lebih dari 200 persen pada Q1
17 April 2022 12:26 WIB
Para pengunjung mengamati baterai berbentuk bilah yang diproduksi oleh BYD, produsen kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) terkemuka China, dalam sesi ke-130 Pameran Ekspor dan Impor China, yang juga dikenal sebagai Canton Fair, di Guangzhou, Provinsi Guangdong, China selatan, pada 15 Oktober 2021. (Xinhua/Deng Hua)
Jakarta (ANTARA) - Output baterai kendaraan energi baru (new energy vehicle/NEV) China meroket 206,9 persen secara tahunan (yoy) ke angka 100,6 GWh pada tiga bulan pertama atau kuartal pertama (Q1) tahun ini, tunjuk sebuah data industri.
Pada Q1, China memproduksi 62,4 GWh baterai lithium besi fosfat, melonjak 317,2 persen dari tahun sebelumnya, sebut data dari Aliansi Inovasi Baterai Otomotif China.
Output baterai lithium terner tercatat 38 GWh, naik 113,7 persen (yoy), tunjuk data tersebut.
Selama periode tiga bulan tersebut, total 51,3 GWh baterai dipasang di kendaraan-kendaraan listrik China, naik 120,7 persen (yoy).
Penjualan retail NEV di China meningkat 137,6 persen (yoy) ke angka 445.000 unit pada Maret, menurut Asosiasi Mobil Penumpang China.
Pada Q1, China memproduksi 62,4 GWh baterai lithium besi fosfat, melonjak 317,2 persen dari tahun sebelumnya, sebut data dari Aliansi Inovasi Baterai Otomotif China.
Output baterai lithium terner tercatat 38 GWh, naik 113,7 persen (yoy), tunjuk data tersebut.
Selama periode tiga bulan tersebut, total 51,3 GWh baterai dipasang di kendaraan-kendaraan listrik China, naik 120,7 persen (yoy).
Penjualan retail NEV di China meningkat 137,6 persen (yoy) ke angka 445.000 unit pada Maret, menurut Asosiasi Mobil Penumpang China.
Pewarta: Xinhua
Editor: Satyagraha
Copyright © ANTARA 2022
Tags: