RI bangun rumah sakit pusat otak nasional
1 November 2011 16:24 WIB
Menteri Kesehatan, Endang Rahayu Sedyaningsih(kiri), berbincang dengan Wakil Menkes, Ali Gufron(tengah), dan Sestama BNN, Bambang Abimanyu (kanan), saat pemancangan tiang pertama pembangunan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional( National Brain Centre Hospital), di Jalan MT. Haryono, Jakarta, Selasa (1/11). (FOTO ANTARA/ Ujang Zaelani)
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Kesehatan membangun Rumah Sakit Pusat Otak Nasional yang pertama di Jakarta untuk menanggulangi permasalahan otak dan saraf (neurologi) .
"Saat ini di Indonesia belum ada Pusat penanganan otak dan saraf tersendiri, terpadu dan komprehensif yang berbasis pada bukti dan mampu bersaing secara global," kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih ketika melakukan Pemancangan Tiang Pertama Pembangunan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (National Brain Centre Hospital) di Jakarta, Selasa.
Berdasarkan pada Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan utama di hampir seluruh RS di Indonesia yaitu sebesar 15.4 persen.
Angka kejadian stroke juga meningkat dari tahun ke tahun, demikian pula dengan penyakit neuro-degeneratif dan metabolik seperti demensia, gangguan fungsi eksekutif, keseimbangan, koordinasi, rasa tidak nyaman fungsi sensorik pada ektrimitas.
Masalah otak dan saraf yang cukup memprihatinkan adalah semakin tingginya angka kejadian trauma kepala dan tulang belakang akibat kecelakaan lalu lintas dimana prevalensi cidera kepala dan tulang belakang mencapai 7,5 persen dari total populasi.
"Masalah neurologi lain adalah terjadinya peningkatan kasus neuro-infeksi pada otak dan persarafannya seperti meningitis/meningoensefalitis tuberculosis, bakteri non spesifik, jamur dan juga meningkatnya kejadian ODHA (orang dengan HIV/AIDS) dengan manifestasi awal dan lanjut pada otak dan saraf," papar Menkes.
Rumah Sakit Pusat Otak Nasional itu nantinya akan melayani "brain check up" yang komprehensif yang nantinya bisa menjadi salah satu standar pemerikasaan kesehatan sehat.
Beberapa program pelayanan unggulan di RS itu akan meliputi Pusat pelayanan stroke terpadu, Pusat pelayanan brain check up terpadu, Pusat pelayanan Trauma Serebro Spinal Terpadu, Pusat pelayanan gangguan memori dan neurobehavior terpadu, Pusat pelayanan infeksi SSP dan HIV terpadu, Pusat pelayanan epilepsi terpadu, Pusat pelayanan neuro onkologi terpadu dan Penelitian neuroscience (Basic dan Clinical) di pelayanan unggulan terpadu.
(A043)
"Saat ini di Indonesia belum ada Pusat penanganan otak dan saraf tersendiri, terpadu dan komprehensif yang berbasis pada bukti dan mampu bersaing secara global," kata Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih ketika melakukan Pemancangan Tiang Pertama Pembangunan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (National Brain Centre Hospital) di Jakarta, Selasa.
Berdasarkan pada Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2007, stroke merupakan penyebab kematian dan kecacatan utama di hampir seluruh RS di Indonesia yaitu sebesar 15.4 persen.
Angka kejadian stroke juga meningkat dari tahun ke tahun, demikian pula dengan penyakit neuro-degeneratif dan metabolik seperti demensia, gangguan fungsi eksekutif, keseimbangan, koordinasi, rasa tidak nyaman fungsi sensorik pada ektrimitas.
Masalah otak dan saraf yang cukup memprihatinkan adalah semakin tingginya angka kejadian trauma kepala dan tulang belakang akibat kecelakaan lalu lintas dimana prevalensi cidera kepala dan tulang belakang mencapai 7,5 persen dari total populasi.
"Masalah neurologi lain adalah terjadinya peningkatan kasus neuro-infeksi pada otak dan persarafannya seperti meningitis/meningoensefalitis tuberculosis, bakteri non spesifik, jamur dan juga meningkatnya kejadian ODHA (orang dengan HIV/AIDS) dengan manifestasi awal dan lanjut pada otak dan saraf," papar Menkes.
Rumah Sakit Pusat Otak Nasional itu nantinya akan melayani "brain check up" yang komprehensif yang nantinya bisa menjadi salah satu standar pemerikasaan kesehatan sehat.
Beberapa program pelayanan unggulan di RS itu akan meliputi Pusat pelayanan stroke terpadu, Pusat pelayanan brain check up terpadu, Pusat pelayanan Trauma Serebro Spinal Terpadu, Pusat pelayanan gangguan memori dan neurobehavior terpadu, Pusat pelayanan infeksi SSP dan HIV terpadu, Pusat pelayanan epilepsi terpadu, Pusat pelayanan neuro onkologi terpadu dan Penelitian neuroscience (Basic dan Clinical) di pelayanan unggulan terpadu.
(A043)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
Tags: