Jakarta (ANTARA News) - Belanda tak berniat mengurangi porsi masyarakat Indonesia dalam memperoleh beasiswa studi di perguruan tinggi Belanda, kendati Belanda dan Eropa didera dampak krisis utang yang memaksa mereka mengetatkan anggaran keuangannya.

"Jangan khawatirkan masalah anggaran, kami tetap memberi peluang luas kepada masyarakat Indonesia untuk studi di Belanda," kata Direktur Nuffic NESO Indonesia, Mervin Bekker, kepada sejumlah wartawan dalam jamuan makan siang dengan pers, Selasa.

Malah, kata Bekker, pemerintah Belanda berencana memperluas kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan nasional Indonesia lewat kerangka yang disebutnya "kerjasama kelembagaan".

Bekker yakin programnya ini berhasil karena kualitas pendidikan tinggi Belanda adalah salah satu yang terbaik di dunia setelah Amerika Serikat dan Inggris, sehingga mahasiswa dan universitas-universitas Indonesia tertarik untuk merapatinya.

Belanda sendiri melihat penting posisi Indonesia dalam kacamata pendidikan internasional.

"Bagi universitas Belanda, Indonesia masih menemati posisi yang sangat penting," katanya seraya menyatakan pendidikan tinggi Indonesia memiliki ikatan historis panjang dengan Belanda.

Bekker menunjuk sekitar 3.000 perguruan tinggi di Indonesia sebagai mitra kerjasama pendidikan yang potensial bagi universitas-universitas Belanda.

Mengutip sebuah data, Bekker mengatakan bahwa saat ini tercatat 127 bentuk kerjasama antara perguruan tinggi Indonesia dan Belanda. Porsi terbesar ada pada program pertukaran mahasiswa (22%) dan kerjasama riset (19%). (*)