Okupansi hotel Nusa Dua-Kuta diprediksi 50 persen saat libur Lebaran
16 April 2022 01:02 WIB
Ilustrasi - Pekerja beraktivitas di Courtyard by Marriott Bali Nusa Dua Resort, Badung, Bali. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/rwa.
Denpasar (ANTARA) - Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Bali memprediksi okupansi atau tingkat hunian kamar hotel saat libur Lebaran 2022 di kawasan Nusa Dua dan Kuta, Kabupaten Badung, bisa mencapai 50 persen.
"Pada beberapa wilayah kawasan seperti Kuta dan Nusa Dua yang masih menjadi tujuan utama wisatawan domestik, saya kira okupansi menembus 40-50 persen," kata Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati di Denpasar, Jumat.
Ia melihat minat wisatawan Nusantara untuk berlibur ke Provinsi Bali masih cukup tinggi.
"Kalau saat ini memang terlihat penurunan, kedatangan yang pernah menyentuh angka 11 ribu -12 ribu per hari, sekarang menjadi 7 ribu - 8 ribu," ucap Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang juga Wakil Gubernur Bali itu.
Baca juga: Luhut: 1.600 wisman datang ke Bali sejak dibuka 4 Februari
Namun ia optimistis jumlah kunjungan bisa menembus 20 ribu pada masa liburan Lebaran awal Mei 2022.
"Tentu (saat libur Lebaran) akan ada penambahan-penambahan wisatawan baru, saya kira nanti akan ada peningkatan yang signifikan," katanya.
Tidak jauh berbeda dengan Lebaran tahun-tahun sebelumnya, ia memprediksi kunjungan wisatawan domestik ke Bali masih didominasi dari DKI Jakarta.
Jika di kawasan Nusa Dua dan Kuta, Kabupaten Badung, okupansi hotel diperkirakan menyentuh angka 40-50 persen, berbeda halnya di kawasan wisata lainnya.
Seperti untuk kawasan Ubud di Kabupaten Gianyar dan Candidasa di Kabupaten Karangasem, okupansi hotel diprediksi hingga 15 persen. Sedangkan total jumlah kamar hotel di Pulau Dewata sampai saat ini sebanyak 140 ribu kamar.
Baca juga: Tingkat hunian rata-rata di The Nusa Dua Bali tumbuh 182 persen
Baca juga: Lima hotel di Nusa Dua jadi lokasi Bali Warm Up Vacation Kemenparekraf
"Pada beberapa wilayah kawasan seperti Kuta dan Nusa Dua yang masih menjadi tujuan utama wisatawan domestik, saya kira okupansi menembus 40-50 persen," kata Ketua PHRI Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati di Denpasar, Jumat.
Ia melihat minat wisatawan Nusantara untuk berlibur ke Provinsi Bali masih cukup tinggi.
"Kalau saat ini memang terlihat penurunan, kedatangan yang pernah menyentuh angka 11 ribu -12 ribu per hari, sekarang menjadi 7 ribu - 8 ribu," ucap Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati yang juga Wakil Gubernur Bali itu.
Baca juga: Luhut: 1.600 wisman datang ke Bali sejak dibuka 4 Februari
Namun ia optimistis jumlah kunjungan bisa menembus 20 ribu pada masa liburan Lebaran awal Mei 2022.
"Tentu (saat libur Lebaran) akan ada penambahan-penambahan wisatawan baru, saya kira nanti akan ada peningkatan yang signifikan," katanya.
Tidak jauh berbeda dengan Lebaran tahun-tahun sebelumnya, ia memprediksi kunjungan wisatawan domestik ke Bali masih didominasi dari DKI Jakarta.
Jika di kawasan Nusa Dua dan Kuta, Kabupaten Badung, okupansi hotel diperkirakan menyentuh angka 40-50 persen, berbeda halnya di kawasan wisata lainnya.
Seperti untuk kawasan Ubud di Kabupaten Gianyar dan Candidasa di Kabupaten Karangasem, okupansi hotel diprediksi hingga 15 persen. Sedangkan total jumlah kamar hotel di Pulau Dewata sampai saat ini sebanyak 140 ribu kamar.
Baca juga: Tingkat hunian rata-rata di The Nusa Dua Bali tumbuh 182 persen
Baca juga: Lima hotel di Nusa Dua jadi lokasi Bali Warm Up Vacation Kemenparekraf
Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022
Tags: