Banjir di Pondok Labu mulai surut
31 Oktober 2011 03:01 WIB
Sejumlah warga bersama anak mereka melintas genangan banjir akibat meluapnya sungai Krukut di Kelurahan Pondok Labu, Kec. Cilandak, Jakarta, Senin(31/10). Banjir kiriman dari Bogor tersebut meluap ke permukiman warga yang berada di sepanjang sungai itu hingga ketinggian 2 meter. (FOTO ANTARA/Ujang Zaelani)
Jakarta (ANTARA News) - Banjir yang melanda kawasan Pondok Labu, Jakarta Selatan, dengan ketinggian antara satu sampai dua meter mulai surut, kata relawan Palang Merah Indonesia DKI Jakarta Cabang Jakarta Selatan Dika Juli Hardiansyah.
"Jadi sebagian besar warga memilih tetap bertahan di rumah masing-masing," kata Dika ketika dihubungi di Jakarta, Senin dini hari.
Meski demikian, sepuluh orang harus dievakuasi dari rumah masing-masing dan ditempatkan di rumah lain yang lebih aman.
PMI mengirimkan 15 orang relawan, satu perahu karet, satu unit ambulance dan satu set perlengkapan medis.
Beberapa petugas dari Dinas Kebakaran serta sejumlah prajurit TNI AD juga berada di lokasi untuk membantu para korban banjir. Bahkan, para prajurit TNI AD mendirikan sebuah tenda untuk menampung warga dan mendirikan dapur umum.
Namun, Dika menjelaskan, dapur umum belum didirikan karena warga belum terlalu membutuhkannya dan PMI telah membagikan makan malam kepada warga setempat.
Sebelumnya, Petugas Piket Posko PMI Pusat, Ruli Mawardi ketika dihubungi di Jakarta, Senin dini hari, mengatakan, sekitar lima RT di kawasan itu terendam air akibat meluapnya Sungai Krukut.
Ia menjelaskan ada 239 kepala keluarga (KK) yang rumahnya terkena banjir tersebar di lima RT yaitu RT 19 yang terdiri dari 36 KK, RT 12 (76 KK), RT 10 (15 KK), RT 11 (76 KK), dan RT14 (36 KK).
Menurut dia, banjir di kawasan itu terjadi karena ada penyempitan di Sungai Krukut sehingga air meluap memenuhi jalan.
Sampai berita ini diturunkan belum ada laporan korban jiwa dalam bencana banjir itu. (F008/B013)
"Jadi sebagian besar warga memilih tetap bertahan di rumah masing-masing," kata Dika ketika dihubungi di Jakarta, Senin dini hari.
Meski demikian, sepuluh orang harus dievakuasi dari rumah masing-masing dan ditempatkan di rumah lain yang lebih aman.
PMI mengirimkan 15 orang relawan, satu perahu karet, satu unit ambulance dan satu set perlengkapan medis.
Beberapa petugas dari Dinas Kebakaran serta sejumlah prajurit TNI AD juga berada di lokasi untuk membantu para korban banjir. Bahkan, para prajurit TNI AD mendirikan sebuah tenda untuk menampung warga dan mendirikan dapur umum.
Namun, Dika menjelaskan, dapur umum belum didirikan karena warga belum terlalu membutuhkannya dan PMI telah membagikan makan malam kepada warga setempat.
Sebelumnya, Petugas Piket Posko PMI Pusat, Ruli Mawardi ketika dihubungi di Jakarta, Senin dini hari, mengatakan, sekitar lima RT di kawasan itu terendam air akibat meluapnya Sungai Krukut.
Ia menjelaskan ada 239 kepala keluarga (KK) yang rumahnya terkena banjir tersebar di lima RT yaitu RT 19 yang terdiri dari 36 KK, RT 12 (76 KK), RT 10 (15 KK), RT 11 (76 KK), dan RT14 (36 KK).
Menurut dia, banjir di kawasan itu terjadi karena ada penyempitan di Sungai Krukut sehingga air meluap memenuhi jalan.
Sampai berita ini diturunkan belum ada laporan korban jiwa dalam bencana banjir itu. (F008/B013)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
Tags: