Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Romahurmuziy atau Romi menyatakan, hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) yang menyebutkan bahwa kaum muda kalah pamor dibanding kaum tua sangat menyesatkan.

"Survei itu sesat dan menyesatkan," kata Romi, Jakarta, Minggu.

Menurutnya, survei yang dipublikasikan LSI tentang persepsi buruknya politisi muda disumbang hanya oleh persepsi atas kelakuan segelintir politisi saja, yang sebenarnya tidak lagi 'muda'.

"Generalisasinya yang dicantumkan sebagai pertanyaan kuisioner dengan hanya mencuplik segelintir politisi tadi terlalu berlebihan," kata Ketua Komisi IV DPR RI itu.

Dikatakan, kategorisasi muda di bawah 50 tahun, juga dinilai menyesatkan, karena bertentangan dengan UU Kepemudaan dan norma yang diakui masyarakat, bahwa pemuda itu kurang 30 tahun.

"LSI cenderung terkesan sangat tidak jujur, tidak rasional dan tidak profesional," kata Romi.

Alasan "tidak ada politisi di bawah 40 tahun yang menduduki jabatan penting di parpol" sebagaimana yang disebutkan LSI, juga sebuah pembodohan dan pembohongan.

"Karena kenyataannya banyak parpol yang pengurus intinya berusia di bawah 40 tahun," kata politisi berusia 37 tahun itu.

Oleh karena itu, PPP mengimbau lembaga-lembaga survei untuk mengedepankan etika, rasionalitas, dan kejujuran akademik dalam menyusun dan mempublikasikan sebuah survei.

"Jangan menyesatkan masyarakat dengan mengatasnamakan pendekatan scientific. Don't say lie with statistic," ungkap Romi.

Sebelumnya LSI merilis hasil survei terhadap tokoh-tokoh muda yang berpotensi sebagai pemimpin. Namun hasil survei LSI menyatakan, kaum muda kalah pamor.

"Jam terbang politisi muda dibawah politisi senior. Selain itu masalah finansial sulit memperoleh dukungan publik," kata peneliti LSI, Adjie Alfaraby. (Zul)