Jakarta (ANTARA) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menilai penerapan kerja sama multi-pihak atau yang disebut juga dengan pentahelix bersama lembaga pemasyarakatan (lapas) sukses dalam menjalankan program deradikalisasi bagi narapidana terorisme.

"Kami mengapresiasi semua pembinaan dan usaha serta upaya yang dilakukan oleh pihak lapas dalam mensukseskan program deradikalisasi," kata Direktur Deradikalisasi BNPT Prof Irfan Idris melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis.

Menurut Irfan Idris, dalam menjalankan program deradikalisasi, BNPT menggunakan konsep kerja sama multi-pihak yang melibatkan berbagai unsur yakni pemerintah, akademisi, pelaku usaha media dan komunitas masyarakat.

"Salah satu kolaborasi pentahelix ini antara BNPT dengan pihak lapas," kata Irfan Idris.

Baca juga: BNPT: Sinergi, koordinasi, komunikasi kunci suksesnya deradikalisasi

Baca juga: BNPT kampanyekan program deradikalisasi melalui film Istighfar

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018 BNPT memiliki tanggung jawab dalam menjalankan program deradikalisasi. Tujuannya, menghilangkan atau mengurangi serta membalikkan pemahaman radikal terorisme yang telah dialami seseorang.

Menurut dia, dalam menjalankan program deradikalisasi terdapat beberapa tahapan salah satunya adalah reintegrasi sosial. Lebih jauh, terdapat empat rumus dalam reintegrasi sosial yaitu Kebermaknaan, Trust, Penerimaan dan Keteladanan (KTPK).

"Pada tahap reintegrasi sosial ini, lapas memiliki perang penting," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Permisan Nusakambangan Mardisa Santoso mengatakan instansi itu terus berinovasi dalam membina narapidana terorisme.

Pembinaan tersebut dilakukan agar para narapidana kasus tindak pidana terorisme memiliki keahlian ekonomi. Sehingga, mereka bisa produktif saat kembali ke masyarakat dan tidak lagi melakukan kesalahan yang sama.

"Pembinaan yang ada di Lapas Permisan di antaranya hidroponik dan batik," ucap dia.

Tidak hanya itu, Lapas Permisan juga mencari inovasi pembinaan yang berhubungan dengan potensi daerah pantai yang ada di sekitar lapas. Salah satu contohnya yakni pembiakan lobster atau perikanan.