Jakarta (ANTARA) - Lembaga survei Charta Politika Indonesia memprediksi petahana Viktor Bungtilu Laiskodat masih jadi calon gubernur yang paling banyak pemilih saat Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur.

Pasalnya, tingkat keterpilihan (elektabilitas) Gubernur Nusa Tenggara Timur Viktor B. Laiskodat dalam simulasi Pilkada NTT yang digelar oleh Charta Politika menempati urutan teratas, yaitu 27,5 persen.

"Pada simulasi elektabilitas Pilkada Nusa Tenggara Timur, Viktor Laiskodat (27,5 persen) berada pada posisi teratas jika pilkada pada hari ini," kata Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia Yunarto Wijaya dalam paparannya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Dalam survei dan simulasi pilkada itu, Charta Politika melibatkan 800 responden di NTT yang diwawancara langsung pada periode pada tanggal 4 Maret sampai 12 Maret 2022.

Viktor Laiskodat terpilih dalam Pilkada NTT 2018 bersama pasangannya Josef Nae Soi. Pasangan Viktor dan Josef saat itu didukung oleh NasDem, Golkar, PPP, dan Hanura.

Masa jabatan Viktor sebagai Gubernur NTT berakhir pada tahun 2023.

Dalam hasil survei Charta Politika itu, tokoh-tokoh lain yang masuk dalam bursa Pilkada NTT, yaitu politikus senior Partai Demokrat Benny K. Harman (11,3 persen), perempuan pertama yang menjadi Ketua DPRD NTT Emi Nomleni (11,1 persen), politikus PDI Perjuangan Yohanis Fransiskus Lema alias Ansi Lema (10,4 persen), Wali Kota Kupang Jefirstson R. Riwu Kore (5,3 persen), politikus Golkar Emanuel Melkiades Laka (4,9 persen), dan Ketua DPD Gerindra NTT Esthon L. Foenay (4,1 persen).

Sementara itu, nama-nama lain yang diyakini masuk dalam bursa Pilkada NTT, Bupati Sumba Barat Daya dr. Kornelius Kodi Mete (2,9 persen), Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi (2,1 persen), Patris Lali Wolo (2 persen), politisi Gerindra Fary Djemy Francis (1,5 persen), dan Wakil Ketua DPRD NTT Alosius Lalo Madi (1,1 persen).

Meskipun elektabilitas Viktor Laiskodat unggul, kata dia, tingkat keterpilihan partai pendukungnya tidak pada posisi atas.

Menurut laporan Charta Politika, elektabilitas tertinggi diisi oleh PDI Perjuangan dengan 26,9 persen suara, kemudian diikuti oleh Golkar 18,5 persen suara, NasDem 13 persen suara, Gerindra 12,8 persen, dan Demokrat 4,6 persen.

Partai lainnya, PKS dan PKB masing-masing 3 persen, PAN 2,9 persen, Hanura 2,1 persen, Perindo 1,9 persen, PSI 0,8 persen, dan terakhir PPP 0,5 persen.

Survei Charta Politika di Nusa Tenggara Timur tidak hanya menghimpun data elektabilitas calon gubernur NTT, tetapi juga kepuasan masyarakat setempat terhadap kinerja pemerintah pusat dan pemerintah provinsi, pengetahuan pelaksanaan Pemilu 2024, serta elektabilitas partai politik dan calon presiden.

Baca juga: Survei Charta Politika: Elektabilitas PDIP dan Gerindra bersaing

Baca juga: Survei Charta Politika: Tiga provinsi tolak tunda Pemilu 2024